Inilah Akhir Nasib Pilot Citilink yang Diduga Mabuk

Inilah Akhir Nasib Pilot Citilink yang Diduga Mabuk
Ilustrasi. Foto dok JPNN.com

jpnn.com -
JPNN.com – Citilink Indonesia memutuskan melakukan PHK kepada pilot penerbangan QG 800, yang menyebabkan terlambatnya penerbangan Surabaya–Jakarta pada 28 Desember 2016.

Dirut Citilink Indonesia Albert Burhan menjelaskan, keputusan itu sudah dibicarakan bersama dengan manajemen.

“Berdasarkan penelusuran dan juga laporan yang diterima, manajemen Citilink Indonesia sampai pada satu sikap terkait dengan peristiwa tersebut. Citilink mengambil tindakan tegas berupa pemutusan hubungan kerja terhadap pilot yang bersangkutan,” kata Albert.

Albert menegaskan pilot yang diberhentikan karena yang bersangkutan dinilai telah melakukan kesalahan berat dan menunjukkan sikap serta tindak yang tidak profesional dalam menjalan tugas.

Pilot yang bersangkutan juga mengabaikan prosedur keselamatan dan keamanan penerbangan, yang berpotensi membahayakan keamanan dan keselamatan penumpang dan awak lainnya.

“Ada tiga hal fundamental yang dilanggar yaitu mulai dari undang-undang ketenagakerjaan, peraturan perusahaan hingga kebijakan SDM yang ada di Citilink. Mulai dari sikap yang ceroboh hingga tidak mengindahkan prosedur kerja yang berdampak pada timbulnya potensi membahayakan keamanan dan keseamatan penerbangan,” jelasnya.

Citilink, kata Albert, merupakan maskapai yang selalu memprioritaskan kenyamanan serta keselamatan penumpang. Karena itu, Citilink tidak memberikan toleransi sedikitpun bagi karyawan yang bertindak tidak profesional.


JPNN.com – Citilink Indonesia memutuskan melakukan PHK kepada pilot penerbangan QG 800, yang menyebabkan terlambatnya penerbangan Surabaya–Jakarta


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News