Inilah Alasan Belasan Dokter Spesialis RSUD Mukomuko Mogok Kerja, Oh Ternyata
![Inilah Alasan Belasan Dokter Spesialis RSUD Mukomuko Mogok Kerja, Oh Ternyata](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/watermark/2021/04/19/rsud-mukomuko-sumsel-foto-antaranewscom-32.jpeg)
jpnn.com, MUKOMUKO - Belasan dokter spesialis Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Mukomuko, Bengkulu, mogok kerja, Senin (19/4).
Mereka menggelar aksi mogok tersebut karena dana tambahan penghasilan pegawai (TPP) untuk dokter spesialis turun drastis dari Rp30 juta menjadi Rp2,5 hingga Rp4 juta per bulan.
Pelaksana Tugas Direktur RSUD Mukomuko Syafriadi dalam keterangannya di Mukomuko, Senin, membenarkan adanya aksi mogok kerja yang dilakukan belasan orang dokter spesialis yang bertugas di RSUD setempat.
Kendati demikian, ia mengatakan, pelayanan yang bersifat emergensi, instalasi gawat darurat (IGD), pelayanan pasien misal perlu sesar melahirkan segera dokter spesialis masih memberikan pelayanan.
Ia mengungkapkan, memang untuk poli spesialis khusus memang tutup, memang banyak pasien dari jauh ada satu pasien dari Kecamatan Air Rami, mau tidak mau dibantu lewat IGD karena dia mengalami penyakit hernia.
“Setelah dilaporkan kepada dokter bedah siang ini penanganan langsung operasi,” ujarnya pula.
Sedangkan pasien yang tadi ada kakinya nyeri segala macam itu. Dialihkan ke IGD dan polis dokter umum, poli umum.
Warga Kecamatan Selagan Raya yang ingin berobat di RSUD setempat merasa kecewa dengan adanya kejadian dokter spesialis mogok kerja karena mereka tidak bisa mendapatkan pelayanan kesehatan.
Belasan dokter spesialis Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Mukomuko, Bengkulu, mogok kerja, Senin (19/4).
- Berkas Kasus OTT Kadisnakertrans Segera Dilimpahkan ke Pengadilan Tipikor Palembang
- Bea Cukai Palembang Gagalkan Pengiriman 1,59 Juta Batang Rokok Ilegal di Ogan Ilir
- Alhamdulillah, Rumah Tidak Layak Huni Mang Upin Kini Sudah Dibedah
- Minimalisir Angka Kecelakaan, Polda Sumsel Gelar Operasi Keselamatan Musi
- Pilkada Kota Palembang, MK Tolak Gugatan Paslon 01 & 03, Ratu Dewa-Prima Salam Segera Dilantik
- DBD di Sumsel Sepanjang 2024 Mencapai 6.263 Kasus, 37 Orang Meninggal Dunia