Inilah Alasan Belasan Dokter Spesialis RSUD Mukomuko Mogok Kerja, Oh Ternyata

jpnn.com, MUKOMUKO - Belasan dokter spesialis Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Mukomuko, Bengkulu, mogok kerja, Senin (19/4).
Mereka menggelar aksi mogok tersebut karena dana tambahan penghasilan pegawai (TPP) untuk dokter spesialis turun drastis dari Rp30 juta menjadi Rp2,5 hingga Rp4 juta per bulan.
Pelaksana Tugas Direktur RSUD Mukomuko Syafriadi dalam keterangannya di Mukomuko, Senin, membenarkan adanya aksi mogok kerja yang dilakukan belasan orang dokter spesialis yang bertugas di RSUD setempat.
Kendati demikian, ia mengatakan, pelayanan yang bersifat emergensi, instalasi gawat darurat (IGD), pelayanan pasien misal perlu sesar melahirkan segera dokter spesialis masih memberikan pelayanan.
Ia mengungkapkan, memang untuk poli spesialis khusus memang tutup, memang banyak pasien dari jauh ada satu pasien dari Kecamatan Air Rami, mau tidak mau dibantu lewat IGD karena dia mengalami penyakit hernia.
“Setelah dilaporkan kepada dokter bedah siang ini penanganan langsung operasi,” ujarnya pula.
Sedangkan pasien yang tadi ada kakinya nyeri segala macam itu. Dialihkan ke IGD dan polis dokter umum, poli umum.
Warga Kecamatan Selagan Raya yang ingin berobat di RSUD setempat merasa kecewa dengan adanya kejadian dokter spesialis mogok kerja karena mereka tidak bisa mendapatkan pelayanan kesehatan.
Belasan dokter spesialis Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Mukomuko, Bengkulu, mogok kerja, Senin (19/4).
- Relawan Lain
- Relawan Jantung
- Gubernur Herman Deru Minta Pembangunan Infrastruktur Jadi Prioritas
- Bocah SD yang Tenggelam di Sungai Saka Selabung Akhirnya Ditemukan
- Barantin Gelar Operasi Patuh Karantina untuk Kelancaran Arus Mudik dan IdulFitri 2025
- Gubernur Herman Deru Sampaikan LKPJ Tahun Anggaran 2024 di Sidang Paripurna DPRD Sumsel