Inilah Alasan Mengapa Warga Melbourne Begitu Mencintai Kotanya
Melbourne telah dinobatkan sebagai kota paling layak huni di dunia selama lima tahun berturut-turut. Sejumlah kriteria yang diukur, misalnya keselamatan, kesehatan dan lingkungan. Tapi bertanya pada penduduk setempat mengenai apa yang mereka sukai dari penilaian tersebut, dapat mengungkap kehidupan nyata dan ruh dari kota itu sendiri.
Sungai dan terusan
Emma Walker, executive assistant
Saya sudah tinggal di dan sekitar Melbourne nyaris seumur hidup saya. Sekarang saya tinggal di bagian barat Melbourne, tepatnya di wilayah bernama Footscray, sebuah kawasan pemukiman multikultur di pinggiran kota yang sangat ramai. Mayoritas penghuninya adalah pendatang dari Afrika Timur dan Vietnam. Setiap hari perjalanan saya ke tempat kerja selalu mengingatkan pada kayanya sejarah dan hubungan kebudayaan yang dimiliki Melbourne dengan terusan airnya. Saya mengayuh sepeda di sepanjang sungai Maribyrnong River, dinamakan demikian oleh penduduk asli suku Aborijin Wurundjeri dan ketika melewati Port of Melbourne, pelabuhan laut paling sibuk di Australia. Di kawasan ini kontainer kapal dipandu oleh kapal kecil dan berwarna di bawah jembatan West Gate yang memukau, dan akan mengangkatnya dalam posisi seperti lego raksasa. Saya juga bersepeda melewati kawasan Victoria Docklands dimana terkadang saya melihat perahu tradisional China dan kapal ferry melintas dan di sepanjang Sungai Yarra, dimana Kota Melbourne terbentuk. Warga Melbourne menggunakan sungai ini setiap hari jadi selalu ada hal menarik yang terjadi di sungai ini. Sementara itu ketika pulang kerja, saya melihat angsa dengan anaknya, para pendayung yang sedang berlatih dengan kapal naga mereka. Perjalanan pulang saya selalu dikejutkan dengan bola api terbesar di dunia yang berderet di sepanjang Crown Promenade. Saya juga bisa melihat gondola saat matahari terbenam, kembang api dan pendukung sepak bola menuju ke tempat pertandingan.
Seni jalanan
Kristofor Lawson, produser digital, video dan komunitas
Melbourne dikenal dengan jalan-jalan trotoarnya khususnya graffiti yang menyemarakan jalan gang tersebut. Dan ini menjadi atraksi menarik bagi banyak orang yang ramai berkunjung ke sana untuk mengambil gambar. Satu hal yang saya suka lakukan adalah mendatangi gang-gang tersebut untuk mencari tahu seni jalanan baru yang ada di sana. Satu lokasi jalan yang saya sangat suka adalah di Hosier Lane, dekat Federation Square, yang menampilkan sejumlah penampil jalanan terbaik di dunia. Satu lokasi jalanan lain yang saya suka adalah di Union Lane – ini sangat mudah dijangkau karena dekat dengan pertokoan di Bourke Street. Jalan sempit selalu disemarakkan dengan beragam warna dari banyak seniman yang menjadikannya sebagai kanvas kreasi mereka. Ini merupakan tempat yang luar biasa untuk dikunjungi. Kemana pun pergi Anda akan mendapati beberapa jenis kesenian dan besar kemungkinan karya seni grafiiti itu hanya akan bertahan beberapa jam. Dinding di jalan sempit ini senantiasa berubah dimana karya graffiti yang lama akan digantikan dengan yang baru. Bahkan aspal di jalan sempit itu saja banyak tertutup berbagai jenis karya seni. Satu kali acara jalan kaki melintasi jalan-jalan sempit dan Anda akan merasa terinspirasi untuk menciptakan karya seni Anda sendiri dan bagaimanapun hasil akhirnya.
Warga Kota Melbourne
Angela Davis, peneliti di Divisi Pembangunan Internasional ABC
Warisan yang masih bisa dinikmati
Carmel O’Keeffe, Manajer Produk Digital
Menjadi tempat yang diminati bukan hanya fenomena masa kini di Melbourne. Penemuan emas di Victoria pada 1850-an dan melihat bagaimana populasi kota ini melonjak pesat dan kawasan pemukiman berkembang dari penempatan di era kolonial, menjadi salah satu kota paling kaya di dunia pada tahun 1880-an. Bagian dari sejarah masa lalu Kota Melbourne ini masih dapat dilihat dengan jelas berkat upaya pelestarian dan penggunaan secara terus menerus gedung yang menjadi ikon kota dari era tersebut. Salah satu favorit saya adalah Gedung Perpustakaan Negara Bagian Victoria yang ada di Swanston Street, yang menampilkan ruang baca dengan kubah tinggi menjulang, dimana saya biasa menghabiskan waktu berjam-jam meneliti sejarah dari rumah saya sendiri yang dibangun pada tahun 1888. Gedung favorit saya lainnya adalah Gedung Royal Exhibition dan taman-taman yang mengelilinginya, yang dulunya digunakan sebagai gedung parlemen nasional pertama Australia setelah federasi tahun 1901. Gedung ini dibangun ketika Kota Melbourne mencapai puncak kejayaannya untuk menyelenggarakan pameran tingkat dunia pada tahuan 1880. Sebagai salah satu dari sejumlah gedung pameran bergaya abad ke-19 yang masih bertahan, gedung Royal Exhibition dianggap sebagai hal yang sangat berharga bagi dunia. Gedung dan kebun-kebunnya yang memiliki banyak tanaman asli Victoria ini masuk daftar warisan dunia pada 1 Juli 2004, dan menjadi gedung pertama di Australia yang masuk dalam daftar warisan dunia. Hingga kini gedung tersebut masih dijadikan tempat penyelenggaraan pameran dan event.
Keajaiban malam hari
Chuck Cerrillo, programmer
Melbourne telah dinobatkan sebagai kota paling layak huni di dunia selama lima tahun berturut-turut. Sejumlah kriteria yang diukur, misalnya keselamatan,
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata