Inilah Bahaya Jika Elite PKS Sekarang Berkuasa

jpnn.com - JAKARTA - Politikus muda Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mahfuz Sidik terus mengkritik pernyataan elite partainya, Almuzzammil Yusuf yang menyudutkan Fahri Hamzah. Menurut Mahfuz, pernyataan ketua DPP PKS bidang politik, hukum dan keamanan itu bahwa partainya lebih solid tanpa Fahri justru menjadi bukti motif sebenarnya di balik pemecatan atas politikus yang dikenal vokal tersebut.
"Saya cuma miris kok seorang Fahri yang puluhan tahun bersama jemaah dakwah dan PKS, punya peran penting dalam gerakan reformasi, dengan mudah dipecat hanya karena urusan sepele," kata Mahfuz, Jumat (24/6).
Sebelumnya Muzzammil menegaskan bahwa pemecatan Fahri merupakan urusan internal PKS. Muzzammil bahkan secara lantang menyebut PKS kini jauh lebih solid setelah memecat Fahri.
Namun, Mahfuz menyebut pernyataan Muzzammil itu hanya untuk membentengi dewan syuro PKS yang memang ingin menyingkirkan Fahri. Terlebih Fahri punya posisi strategis sebagai wakil ketua DPR.
Mahfuz pun tak terima dengan perlakuan elite PKS terhadap Fahri. "Saya menganggap Almuzzammil sebagai saudara sendiri, lebih dari sekedar teman baik. Juga terhadap Fahri," tegasnya.
Mahfuz pun meragukan klaim Muzzammil bahwa PKS lebih solid tanpa Fahri. "Apa iya para kader seperti itu kondisinya?” ulasnya.
Mantan ketua Komisi I DPR itu bahkan semakin khawatir dengan elite PKS saat ini. Sebab, Fahri yang telah berjasa bagi PKS bisa dipecat begitu saja tanpa alasan jelas.
“Saya jadi khawatir, jika PKS berkuasa lalu ada seorang rakyat melakukan pelanggaran (hukum) bisa dicabut kewarganegaraannya," katanya.(fas/jpnn)
JAKARTA - Politikus muda Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mahfuz Sidik terus mengkritik pernyataan elite partainya, Almuzzammil Yusuf yang menyudutkan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Bakar Semangat Kepala Daerah, Gubernur Lemhannas Ajak Manfaatkan Kebijakan Inovatif
- Pelayanan Celltech Stem Cell Hadir di RS Pusat Pertahanan Negara
- Setelah 7 Bulan Menderita, Maesaroh Kembali ke Indonesia dengan Bantuan Sarifah Ainun
- Jakarta Kena Efisiensi Rp 38 Miliar, Rano Karno: Enggak Besar
- Sespimmen Polri 2025 Tingkatkan Kemampuan Manajerial Peserta Didik
- Peduli Kesehatan Warga, Polres Banyuasin Resmikan Ambulans Air