Inilah Biang Keterpurukan Partai Demokrat

Inilah Biang Keterpurukan Partai Demokrat
Inilah Biang Keterpurukan Partai Demokrat
Masalah kedua, menurut LSI adalah kekecewaan terhadap kinerja leadership Presiden semakin banyak disuarakan aneka komunitas. Menurut dia, sebelumnya komunitas penggiat anti korupsi kecewa karena kasus korupsi justru terjadi di "rumah" yakni PD. Sebelumnya, kata dia lagi, publik di segmen menengah ke bawah kecewa karena kondisi ekonomi mikro tak kunjung membaik. Kini, tegas dia, komunitas yang kecewa bertambah lagi, yakni penggiat kemajemukan masyarakat. "Presiden SBY dianggap tak melakukan tindakan berarti ketika semakin sering kekerasan berkedok agama dipaksakan untuk menekan kebebasan beragama yang dijamin konstitusi," katanya.

Menurutnya, hal itu tercermin dari kasus kekerasan beruntun yang menimpa Ahmadiyah, pendirian gereja, Irshad Manji dan hiburan Lady Gaga. "Kasus itu memang menimpa minoritas, tapi silent majority tak nyaman dengan seorang presiden seolah "berdiam diri", tidak berbicara lantang di hadapan publik untuk melindungi kebebasan warga negara atas hak asasinya," ungkapnya.

Masalah ketiga, menurut LSI, adalah PD kehilangan kereta. Partai lain, terutama Golkar sudah melesat membuat program. Sejak setahun lalu, Golkar melaunching program usaha kecil, dilanjutkan dengan perhatian kepada budaya nusantara, dimulai dengan memberi penghargaan kepada pelestari budaya Jawa. Bulan ini Golkar juga resmi mendeklarasikan capresnya.

"Namun, Demokrat masih disibukkan oleh pertengkaran internal. Bahkan Ketua Umum dan Sekjennya di Maluku Utara, terkesan "diusir", oleh komunitas partainya sendiri yang sedang berkonflik," terang dia. 

JAKARTA -- Keterpurukan Partai Demokrat terus berlanjut sampai saat ini sejak setahun lalu. Partai binaan Susilo Bambang Yudhoyono itu tak kunjung

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News