Inilah Bus Yang Digunakan Untuk Konvoi Peraih Medali Olimpiade
jpnn.com - Konvoi atlet peraih medali Olimpiade Rio de Janeiro, Tontowi Ahmad /Liliyana Natsir, serta Eko Yuli Irawan dan Sri Wahyuni akan digelar di Jakarta pada Selasa (23/8) sore dan Rabu (24/8) pagi. Perayaan ini menjadi spesial dengan adanya bus atap terbuka yang didatangkan khusus dari Bandung, Jawa Barat.
MUHAMMAD AMJAD - Jakarta
Ibu Kota negara, tak selamanya memiliki fasilitas yang lengkap. Salah satu buktinya adalah ada kesan Kemenpora kewalahan menyediakan fasilitas yang memadai untuk arak-arakan keliling dalam rangka menyambut pasangan ganda campuran bulu tangkis Indonesia, peraih medali emas pada Olimpiade Rio de Janeiro, Brazil.
Diarak menggunakan mobil terbuka, kurang maksimal karena tak banyak orang bisa diangkut di mobil, padahal perlu panggung bagi pebulu tangkis yang akrab disapa Owi/ Butet itu.
Sayangnya, Pemprov DKI Jakarta ternyata tak punya kendaraan yang layak untuk mengangkut para atlet yang telah mengharumkan Indonesia di pentas dunia itu.
Akhirnya, Kemenpora beralihlah pilihan untuk meminjam bus ke Pemkot Solo, karena di sana ada fasilitas yang dibutuhkan untuk mengarak pemain peraih medali pada event bergensi itu. Namun, karena jarak yang jauh membuat Kemenpora kembali memutar otak.
Akhirnya, pilihan pemerintah menuju kepada fasilitas yang dimiliki oleh Pemkot Bandung, bus Bandros, Bandung Tour of The Bus. Mobil pun dibawa dari bandung pada Minggu (21/8) malam. Pada Senin (22/8) petang, bus harus didandani terlebih dahulu.
Agus, salah seorang yang bertugas merias mobil Bandros itu mengakui bus harus diganti warnanya dengan dasar merah. Itu tidaklah mudah, karena bus memiliki warna dasar biru muda. Proses penutupan pun dilakukan dengan menggunakan scotlite.
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara