Inilah Bus Yang Digunakan Untuk Konvoi Peraih Medali Olimpiade
"Ada macam-macam warnanya, tapi dasarnya dikasih warna merah. Untuk motifnya sudah ada stiker cetaknya, dari sini (Kemenpora, Red) yang mengurusi. Kalau habis berapa gulung, ya.. banyak gulungan, tidak hitung itu urusan bos," katanya di sela-sela mengerjakan proses penutupan bodi Bandros.
Wajar saja, kertas yang dibutuhkan berpuluh gulung. Dengan ukuran kertas hanya 60 x 900 cm, harus menutup bus yang memiliki ukuran panjang sekitar 7,5 meter, kemudian lebar 2 meter lebih. Belum lagi, tingginya yang mencapi 3 meter lebih.
Selain itu, ada sticker khusus yang ditempel di bagian depan bus, untuk menutup tulisan Bandros dan bus ciri khas kota Bandung itu. Di bagian depan atap, ada bendera merah putih yang dipasang di sekliling pagar pembatas, memanjang ke belakang.
Butuh berapa jam menggarap bus itu? para perias bus menjanjikan, tengah malam, bus sudah siap dan pagi hari sudah bisa dilihat hasil kerja keras para perias bus yang telah mengerjakan rias bus sesuai konsep dari panitia.
"Kami ingin masyarakat bisa melihat pahlawan olahraga Indonesia yang mengahrumkan nama Indonesia di dunia dengan meraih medali di Olimpiade dari dekat. Ini adalah upaya pemrintah, untuk memberikan penghargaan, dan membangkitkan semangat kebanggaan masyarakat terhadap olahraga Indonesia yang mengebalikan tradisi emas di Olimpiade," ucap Menpora Imam Nahrawi.
Untuk rute konvoi dan waktu, mengalami perubahan secara mendadak pada Senin petang. Awalnya, Owi/Butet dijemput dan diarak bersama peraih medali lainnya langsung ke Istana. Tapi, mengingat waktu yang sudah malam dan langit gelap, konvoi dinilai tak akan efektif sehingga dibagi menjadi dua hari.
"Hari pertama nanti diarak dari Bandara ke Senayan, kemudian ke Kemenpora. Hari kedua dari Kemenpora diarak ke Istana," tandasnya.(dkk/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408