Inilah Cerita Pemuda-pemudi Indonesia tentang Enaknya Bekerja di Google
Benarkah angka-angka itu? Saat dikonfirmasi, Hong mengingatkan bahwa uang memang sangat penting dan mengakui bahwa gaji dari Google cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup standar plus menabung. Tapi, internal supporting Google-lah yang membuat dia tak akan pindah ke perusahaan lain. ”Saya selalu di-support untuk belajar. Itu yang penting,” sebut dia.
Pendapat senada diungkapkan Alvan. ”Saya merasa ada intellectual stimulating yang tak ada habisnya dari perusahaan, dan itu bukan dari gaji,” kata dia. Di Google, setiap orang ditantang lebih pandai oleh tim yang anggotanya datang dari mancanegara.
”Collaboration make you learn from the other. Perasaan itu ada di setiap karyawan, dan itu yang membuat Google nomor satu,” ujarnya. (Jawa Pos/JPG)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kisah Jenderal Gondrong ke Iran demi Berantas Narkoba, Dijaga Ketat di Depan Kamar Hotel
- Petani Muda Al Fansuri Menuangkan Keresahan Melalui Buku Berjudul Agrikultur Progresif
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis