Inilah Daerah Rawan Banjir!
Pemprov DKI Minta Pusat Turun Tangan
Senin, 27 September 2010 – 08:17 WIB
JAKARTA -- Banjir yang mulai sering terjadi akhir-akhir ini ditengarai masih akan terus terjadi di titik rawan banjir. Paling tidak, dari 99 titik rawan banjir hasil pendataan tahun lalu, sebagian masih akan terkena banjir. Untuk kawasan timur, setelah BKT beroperasi, masih banyak juga yang terancam banjir. Terutama yang berada di sepanjang Kali Ciliwung. Begitu juga di selatan, ancaman banjir datang dari Kali Ciliwung, Kali Krukut, Kali Pesanggrahan. Sementara daerah barat, ancaman banjir datang dari kali Pesanggrahan, Kali Grogol, saluran Sekretaris dan Kali Mookervart.
”Yang belum dinormalisasi Kali Pesanggrahan dan Kali Sekretaris. Ini sangat rawan untuk pemukiman yang berada di sepanjang kali. Sebab, arus akan mengalir deras dari hulu. Sementara di kali terjadi penyempitan, tanggul Pesanggrahan juga belum dibangun secara permanen,” ujar Kepala Sudin Pekerjaan Umum Tata Air Jakarta Barat Harianto.
Baca Juga:
Kali Pesanggrahan yang saat ini belum dikeruk merupakan kewenangan pusat. Di sepanjang kali tersebut, mulai dari Jakarta Selatan hingga Jakarta Barat, lebar kali tidak lebih dari 10 meter. Bahkan ada yang lebih sempit. Lumpur, sampah dan sebagian bangunan warga banyak menghiasi sepanjang kali tersebut. Idealnya, untuk bisa mengalirkan air dengan lancar, lebar kali 50 meter. Apalagi, kawasan hunian warga yang berada di bantaran kali banyak yang lebih rendah dibanding dengan ketinggian kali. Praktis, jika sungai meluap, air dengan mudah masuk ke pemukiman warga. “Daerah lain memang rawan, tapi yang paling menghawatirkan daerah Sukabumi Selatan,” terangnya.
Dari lima kali yang mengalir ke Jakarta Barat, dua kali yang belum dikeruk. Yakni, Kali Pesanggrahan dan Kali Sekretaris. Sementara yang sudah dinormalisasi, BKB, Kali Angke, Kali Mookervart. Pihaknya berharap, pemerintah pusat bisa segera bergerak melakukan revitalisasi sejumlah kali tersebut. Mengingat, jika saluran makro tidak dinormalisasi, normalisasi yang dilakukan di saluran penghubung tidak banyak manfaatnya. Banjir tetap akan terjadi.
JAKARTA -- Banjir yang mulai sering terjadi akhir-akhir ini ditengarai masih akan terus terjadi di titik rawan banjir. Paling tidak, dari 99 titik
BERITA TERKAIT
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS