Inilah Dampak Perang Dagang Tarif Resiprokal AS vs China Bagi Indonesia

jpnn.com, JAKARTA - Negosiasi tarif resiprokal antara Indonesia dan Amerika Serikat saat ini menjadi sorotan publik karena dampaknya yang signifikan terhadap ekspor Indonesia ke Negeri Paman Sam tersebut.
Menurut Hizra Marisa, dosen Hubungan Internasional Universitas Paramadina, Jakarta, tarif resiprokal merupakan kebijakan perdagangan internasional di mana suatu negara menerapkan tarif atau bea masuk yang sama atau sebanding terhadap produk impor dari negara lain.
Hal itu sebagai respons terhadap kebijakan serupa yang diterapkan oleh negara tersebut terhadap produk ekspor negara pertama.
Adapun tujuan dari tarif resiprokal dibuat untuk melindungi kepentingan nasional, demi melindungi industri dalam negeri dari persaingan asing yang tidak adil.
Selain itu, untuk meningkatkan daya saing, digunakan untuk meningkatkan daya saing produk dalam negeri di pasar internasional, dan membalas kebijakan proteksionis.
Hal ini sebagai balasan terhadap kebijakan proteksionis yang diterapkan oleh negara lain.
"Tentu saja, penerapan tarif resiprokal ini memberi dampak yang signifikan dalam peningkatan harga khususnya harga produk impor, yang dapat berdampak pada konsumen. Hal ini menyebabkan juga pengurangan perdagangan antara negara-negara yang terlibat dan lebih jauh memberikan dampak pada ekonomi suatu negara, terutama jika negara tersebut sangat bergantung pada perdagangan internasional," ujar Hizra.
Dalam wacana perang dagang Amerika Serikat dan Cina, kedua negara menerapkan tarif terhadap produk impor dari negara lain.
Pemerintah Indonesia saat ini sedang melakukan negosiasi dengan AS untuk mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan terkait tarif resiprokal.
- Bea Cukai Dukung Ekspor Perdana 273 Kg Teripang Susu Putih Asal Minahasa Utara ke AS
- Rambah Pasar Amerika Serikat, OKX Luncurkan Bursa Kripto Terpusat & Dompet Crypto Web3
- Gakoptindo Yakin Kebijakan Tarif Trump tak Memengaruhi Harga Kedelai dari AS
- 33 Tahun Ada, Tupperware Resmi Hengkang dari Aktivitas Bisnis Indonesia
- Perang Dagang China-AS, Prabowo Bimbang Keduanya Teman Baik
- Uni Eropa Siap Main Kasar Jika Negosiasi Tarif dengan Trump Kandas