Inilah Dialog Prasetyo Edi & Brigjen Zamroni soal Wanita Memaki Ibunda Arteria Dahlan, Oalah
jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi mengungkapkan dirinya ditelepon eks Dandim 0501/BS Jakarta Pusat Brigjen TNI Muhammad Zamroni.
Dia menyebutkan Brigjen Zamroni merupakan pihak dari wanita yang mengaku sebagai anak jenderal TNI yang terlibat cekcok dengan ibunda Arteria Dahlan.
Pras -panggilan Prasetyo- menjelaskan dirinya menerima telepon dari nomor yang tidak dikenal pada Minggu (21/11) sekitar pukul 18.30 WIB.
"Jadi, saya angkat nomor telepon ini. 'Mas, saya Zamroni. Mantan Dandim Jakarta Pusat'," kata Prasetyo di DPRD DKI Jakarta, Selasa (23/11).
Politisi PDIP yang sudah sejak 2014 sebagai Ketua DPRD DKI Jakarta itu awalnya sempat menanyakan tempat jenderal bintang satu TNI itu berdinas.
"(Saya bertanya) 'Eh, apa kabar, Mas? Sekarang di mana?'. 'Saya di BIN' katanya (Zamroni). 'Ada apa, kok tumben lu nelepon gua?', kata gua gitu," ujar Prasetio menirukan percakapannya dengan Zamroni.
Prasetyo menyebutkan dirinya diminta menjadi penengah dalam permasalahan tersebut agar pihak Zamroni bisa berdamai dengan keluarga Arteria Dahlan.
"Mas, tolong dong inisiasi saya sama Arteria Dahlan'. Itu aja omongannya. 'Masalah apa?'. 'Ya, mungkin ada senggolan di atas pesawat dengan istri saya'. 'Terus apa maumu?', 'Saya mau permintaan maaf, damai lah'. Seperti itu," ucapnya.
Prasetyo Edi Marsudi membeber percakapannya dengan Brigjen Zamroni soal wanita yang memaki ibunda Arteria Dahlan.
- Ronny Bicara Putusan MK, Anggota TNI & Polri Kena Pidana Kalau Tak Netral
- Ulas Putusan MK, Megawati Bicara Sanksi Pidana Bagi ASN & Anggota TNI/Polri yang Tak Netral
- Letjen TNI Richard Pimpin Upacara Pemberangkatan Satgas Kizi TNI Kontingen Garuda XXXVII-K ke Afrika Tengah
- Soal Putusan MK, PDIP Tak Akan Diam Jika ASN hingga TNI-Polri Melanggar Netralitas
- Putusan MK jadi Kekuatan Bawaslu Awasi ASN, TNI, Polri, hingga Kades yang Tak Netral
- Warga Timor Tengah Selatan Serahkan Senjata & Peluru Aktif ke Korem Wira Sakti