Inilah Dosa Gazalba Saleh, Terima Gratifikasi Lalu Sunat Hukuman Edhy Prabowo Cs
jpnn.com, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membeberkan sejumlah penerimaan gratifikasi Hakim Agung nonaktif Gazalba Saleh.
Hakim Agung Kamar Pidana Mahkamah Agung (MA) itu antara lain menerima gratifikasi dari putusan kasasi mantan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo dan eks Komisaris PT Sekawan Inti Pratama Rennier Abdul Rahman Latief.
Gazalba Saleh juga disebut menerima gratifikasi dari putusan peninjauan kembali (PK) Ketua Koperasi Samudera Sejahtera (Komura) Samarinda Jafar Abdul Gaffar.
"Dari pengondisian isi amar putusan tersebut, GS menerima pemberian sejumlah uang sebagai bentuk penerimaan gratifikasi," kata Direktur Penyidikan KPK Brigjen Asep Guntur Rahayu dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta Selatan, Kamis (30/11) malam.
Meski demikian, Asep merahasiakan besaran gratifikasi yang diterima Gazalba Saleh dari ketiga pihak tersebut.
KPK hanya membeberkan nominal gratifikasi yang diterima Gazalba sejak 2018 hingga 2022, yakni sebesar Rp15 miliar.
"Sebagai bukti permulaan awal di mana dalam kurun waktu 2018 sampai dengan 2022, ditemukan adanya aliran uang berupa penerimaan gratifikasi sejumlah sekitar Rp15 miliar," ungkap Asep.
Patut diketahui, vonis penjara Edhy Prabowo awalnya dihukum 9 tahun pada tahap awal. Pada tahap kasasi MA, vonisnya menjadi lima tahun karena adanya potongan itu.
KPK membeberkan nominal gratifikasi yang diterima Gazalba Saleh sejak 2018 hingga 2022, yakni sebesar Rp15 miliar.
- Kasasi Sritex Ditolak MA, Pemerintah Siapkan Langkah Jika Terjadi PHK
- 5 Berita Terpopuler: KemenPAN-RB Punya Info Terbaru, Dirjen Nunuk Bergerak Urus Guru Honorer, tetapi Masih Proses
- Mahasiswa Desak KPK Periksa Bupati Daerah Ini
- KPK Jerat 2 Orang sebagai Tersangka Kasus Korupsi PT PP
- Dilaporkan Eks Staf Ahli DPD ke KPK, Senator Rafiq Al Amri: Apa-apaan ini?
- Jelang Nataru, Banyak Pejabat Terima Gratifikasi, KPK Bilang Begini