Inilah Efek Positif untuk Ahok dari Polemik Almaidah

jpnn.com - JAKARTA - Tim pemenangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat pada pilkada DKI sudah meminta calon gubernur incumbent yang beken disapa Ahok itu untuk membatasi diri. Tujuannya agar jangan sampai ucapannya menjadi blunder.
Kasus terakhir adalah pernyataan Ahok saat kunjungan kerja di Kabupaten Kepulauan Seribu yang mengutip Surat Almaidah ayat 51 dalam Alquran. Ahok bahkan sampai dituding menista Alquran.
Menurut anggota tim pemenangan Ahok-Djarot, Miryam S Haryani, jagonya di pilkada DKI itu sudah diwanti-wanti agar tidak berkomentar masalah suku, agama, ras dan antar-golongan (SARA). "Terutama Ahok, untuk silent,” ujar Miryam di Jakarta, Kamis (13/10).
Politikus Hanura itu mengaku khawatir nantinya omongan Ahok jika menyinggung SARA akan jadi persoalan. “Jadi pada Ahok kami sudah memberi masukan, khususnya isu SARA agar silent," sambungnya.
Miryam menambahkan, Ahok dan Djarot pun menyetujuinya. Karenanya untuk pertanyaan-pertanyaan menyangkut isu SARA akan diserahkan pada juru bicara tim pemenangan untuk menyikapinya.
"Kalau misalnya yang menjawab Pak Ahok, nanti akan timbul multitafsir lagi. Karena itu kami di tim pemenangan menyarankan, untuk urusan yang satu ini berhenti ngomong," ujar Miryam.
Juru Bicara Tim Pemenangan Ahok-Djarot ini menyebut kontroversi omongan Ahok yang menyebut Surat Almaidah beberapa waktu lalu memiliki dampak positif dari sisi popularitas. Namun demikian tetap muncul kekhawatiran persoalan itu bisa berimbas yang tak baik bagi masyarakat.
"Sangat diuntungkan, karena pemberitaan cukup mendominasi, sehingga elektabilitas terus naik. Namun juga harus disikapi bersama. Karena sedikit ada kekhawatiran mengotak-kotakkan (masyarakat,red), sehingga memicu konflik. Ini kan (isu SARA,red) seperti angin. Bisa dirasa tapi tak bisa dipegang. Karena itu urusan SARA kami sepakat tak jadi konsumsi publik," ujar Miryam.(gir/jpnn)
JAKARTA - Tim pemenangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat pada pilkada DKI sudah meminta calon gubernur incumbent yang beken disapa Ahok
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Ibas Ajak Semua Kader Demokrat Buat Program untuk Kesejahteraan Rakyat
- Ahli Kepemiluan Usul Ambang Batas Maksimal 50 Persen di Pilpres dan Pilkada
- Bahlil Digugat ke Mahkamah Golkar Gegara Ganti Ketua DPR Papua Barat Daya Tanpa Prosedur
- Soedeson Soroti Eksekusi Rumah Warga di Bekasi, Penegak Hukum Diduga Langgar Prosedur
- Polemik Band Sukatani soal Lagu Bayar Polisi, Dewi Juliani: Itu Kritik yang Harus Diterima
- Pakar Sebut Gap Politis Bikin Prabowo & Megawati Sulit Bertemu