Inilah Enam Binatang yang Terancam Punah di Asia - Pasifik
Numbat ini panjangnya hanya 27 cm dan biasanya ditemukan di Australia Barat, di daerah yang sekarang sudah dilindungi. Dulunya mereka biasa ditemukan di banyak wilayah Australia Selatan, namun sekarang hanya tinggal ada di beberapa koloni saja dan masuk dalam daftar binatang yang harus dlindungi.
Musuh utama mereka adalah serigala dan kucing, dan juga dari alam seperti kebakaran semak-semak dan berkurangnya habitat alam. Pengembalian mereka ke habitat tanpa serigala dimulai di tahun 1980, dan sejauh ini berhasil meningkatkan populasi. Numbat atau dikenal juga dengan nama Walpurti hanya makan serangga. Numbat dewasa bisa memakan sekitar 20 ribu serangga setiap harinya.
Numbat dilidungi lewat serangkain program konservasi dan menjadi simbol Australia Barat. (Photo: cc Wikipedia, Martybugs) Kanguru pohon (Dendrolagus) – PASIFIK, AUSTRALIA Kanguru pohon melahirkan anak di atas pohon selama musim hujan: ABC Licensed, Robert Herrick Binatang cantik ini hidup di hutan tropis di Papua Nugini dan Queensland bagian Utara. Karena tinggalnya di atas pepohonan, mereka susah dilihat. Bahwa para peneliti yang meneliti mereka jarang bisa menemukan binatang tersebut.
Ada 15 jenis kanguru pohon ini yang biasanya beranak di atas pohon selama musim hujan, beranak satu per tahun. Bayi kanguru ini akan menghabiskan 275 hari di kantung induknya, disusul dengan masa menyusui selama 240 hari, salah satu masa terpanjang dalam masa pendewasaan. Hanya sedikit sekali kanguru pohon yang tinggal di daerah yang dilindungi sehingga perburuan, predator dan turunnya kualitas habitan membahayakan keberadaan mereka.
Kanguru pohon banyak hidup di Papua Nugini dan Australia. (Photo: ABC Licensed, National Zoo and Aquarium, Ann Eldridge) Pygmy tarsier (Tarsius pumilus) – INDONESIA Tarsius pumilus ini semula diduga sudah punah. Photo: cc Wikipedia, mtoz Binatang kecil ini bisa melompat 40 kali lebih tinggi dari panjang tubuhnya, dan kepalanya bisa berputar 180 derajat. Mata Tarsius ini tidak bisa bergerak, dan lebih besar dari perutnya.
Semula binatang ini diduga sudah punah karena sudah tidak terlihat sejak tahun 1920-an. Namun binatang yang beratnya hanya 60 gram tersebut baru-baru ini ditemukan di hutan Sulawesi, mengakhiri perburuan yang sudah dilakukan selama delapan tahun untuk mencari mereka. Dua jantan dan satu betina secara tidak sengaja ditemukan ketika dipasang jebakan untuk tikus. Yang keempat ditangkap namun lepas lagi. Sekarang semuanya dipasang chip pemantau, sehingga para peneliti bisa mengikuti jejak mereka. Panda merah (Ailurus fuglens) – CHINA, MYANMAR, INDIA Di China, panda merah diburu untuk diambil bulunya. Photo: cc Wikipedia, marshmallowbunnywabbit
Panda merah sedikit lebih besar dari kucing dan membuat suara seperti siulan untuk berkomunikasi. Sama seperti panda besar yang biasa kita kenal, panda merah ini hanya menyantap daun bambu. Ada panda merah yang hidup sampai 15 tahun, namun rerata usianya adalah antara 8-10 tahun. Populasinya semakin berkurang, dan ancamannya antara lain karena perburuan, kehilangan habitat, dan susahnya mereka berkembang biak. Di China, panda merah diburu untuk bulunya, yang dibuat untuk menjadi topi yang harganya mahal.
Australia has launched its first threatened species strategy in an effort to address the thousands of plant and animal species currently at risk.
- Kabar Australia: Sejumlah Hal yang Berubah di Negeri Kangguru pada 2025
- Misinformasi Soal Kenaikan PPN Dikhawatirkan Malah Bisa Menaikkan Harga
- Dunia Hari Ini: Mantan Menhan Israel Mengundurkan Diri dari Parlemen
- Dunia Hari Ini: Pemerintah Korea Selatan Perintahkan Periksa Semua Sistem Pesawat
- Jakarta Punya Masalah Kucing Liar, Penuntasannya Dilakukan Diam-diam
- Dunia Hari Ini: Ada Banyak Pertanyaan Soal Kecelakaan Pesawat Jeju Air