Inilah Informasi yang Masuk ke Kapolri terkait Aksi 2511
jpnn.com - JAKARTA – Jajaran Polri terus mengendus rencana unjuk rasa besar-besaran, sebagai kelanjutan aksi 4 November.
Aksi lanjutan menuntut tersangka kasus dugaan penistaan agama, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, agar ditahan, akan digelar pada 25 November dan 2 Desember mendatang.
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mensinyalir ada agenda inkonstitusional di balik rencana demonstrasi 25 November mendatang.
"Info yang kami terima, 25 November ada unras (unjuk rasa, red) di DPR. Namun ada upaya tersembunyi dari beberapa kelompok yang ingin masuk ke DPR dan berusaha 'menguasai DPR'," jelas Kapolri di Mabes Polri, Jakarta, Senin (21/11).
Dia tegaskan, tujuan "menguasai DPR" jelas-jelas melanggar hukum.
Itu sama saja bermaksud menggulingkan pemerintah dan dapat dikategorikan tindakan makar.
"Kalau ada upaya seperti itu kami lakukan pencegahan dengan memperkuat gedung DPR-MPR. Kalau terjadi itu, kami lakukan tindakan baik terhadap yang melakukan dan menggerakkan," lanjut Kapolri, seperti diberitakan RMOL. (ald/RMOL/sam/jpnn)
JAKARTA – Jajaran Polri terus mengendus rencana unjuk rasa besar-besaran, sebagai kelanjutan aksi 4 November. Aksi lanjutan menuntut tersangka
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Sejumlah Wilayah Ini Wajib Waspada karena Efek Erupsi Gunung Semeru
- Jasa Raharja & Korlantas Polri Survei Kesiapan Pengamanan Nataru
- 3 Siswa SMKN 4 Semarang yang Ditembak Polisi Itu Anak Saleh, Remaja Masjid, dan Paskibraka
- 6 Penasaran soal Gaji Guru Honorer Naik Rp2 Juta, PNS & PPPK 100% Gapok
- Dukung Deklarasi Bersama Istiqlal, UID Serukan Tri Hita Karana Universal
- 5 Berita Terpopuler: Honorer Sudah dapat Pembekalan Kepegawaian, Jangan Lupa Cetak Kartu Seleksi PPPK