Inilah Isi Video JK Kecam Jokowi yang Beredar di YouTube
jpnn.com - VIDEO berdurasi 3 menit 52 detik berjudul "JK: Kalo Jokowi Tiba2 Jadi Presiden Bisa HANCUR NEGERI ini" beredar di situs berbagi video YouTube. Di dalam video , JK menyampaikan pandangan tentang wacana pencapresan Jokowi yang baru saja menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta.
Di dalam video itu, JK mengatakan dirinya keberatan bila usia dijadikan indikator utama. Seharusnya, sebut JK, track record menjadi alat ukur dalam menilai apakah seseorang memiliki kemampuan memimpin atau tidak. Apalagi memimpin sebuah negara besar seperti Indonesia.
"Jangan presiden dipilih dengan pikiran uji coba, dengan pikiran dengan umur. Harus dengan kemampuan yang diperoleh dari pengetahuan dan pengalaman. Kalau sekadar umur berbahaya," katanya lagi.
Track record, sebut JK lebih lanjut, lebih penting dari sekadar umur. (Lihat videonya di sini)
Selain umur, yang tidak boleh begitu saja dijadikan ukuran dalam menilai pemimpin adalah popularitas. Pada bagian inilah ia mulai menyinggung soal Jokowi.
"Jangan tiba-tiba karena dia (Jokowi) terkenal di Jakarta dicalonkan jadi presiden. Bisa hancur negeri ini," jelasnya.
JK mengingatkan, bahwa dirinyalah yang mengusulkan agar Jokowi menjadi gubernur. Menurut JK, Jokowi memiliki catatan yang bagus selama memimpin Solo, dan JK ingin agar Jokowi naik kelas lebih tinggi lagi yakni menjadi Gubernur Jakarta.
"Itu kan masalah popularitas, belum membuktikan dia (Jokowi) mampu mengurus Jakarta. Biarlah dia mengurus DKI. Jangan dicampur aduk. Nanti negeri ini tidak punya nilai. Nanti kacau negeri ini," kata JK.
VIDEO berdurasi 3 menit 52 detik berjudul "JK: Kalo Jokowi Tiba2 Jadi Presiden Bisa HANCUR NEGERI ini" beredar di situs berbagi video YouTube.
- Ribuan Honorer K2 & Non-ASN TMS Gagal Daftar PPPK 2024 Tahap 2, Astaga!
- Suparta Divonis 8 Tahun Penjara dan Ganti Rugi Rp 4,5 Triliun, Pengacara Bilang Begini
- Kemenperin Resmikan Ekosistem Solusi Teknologi SFI untuk Akselerasi Industri 4.0
- Mendes Yandri: Dana Desa Boleh Dipakai untuk Kondisi Darurat
- Bea Cukai Berikan Izin Fasilitas Kawasan Berikat untuk Perusahaan Ini
- Solutif! Bank Mandiri Bersama RSAB Harapan Kita Perkuat Digitalisasi Sektor Kesehatan