Inilah Jurus Pemungkas Uni Eropa untuk Mengakhiri Pandemi COVID-19, Semoga Berhasil
jpnn.com, BRUSSEL - Uni Eropa resmi meluncurkan program vaksinasi lintas batas dalam skala yang belum pernah terjadi sebelumnya, sebagai bagian dari upaya mengakhiri pandemi COVID-19.
Pandemi yang berawal dari Tiongkok itu telah melumpuhkan ekonomi dan merenggut lebih dari 1,7 juta jiwa di seluruh dunia.
Wilayah yang berpenduduk 450 juta orang itu telah menjalin kontrak dengan berbagai pemasok untuk penyediaan lebih dari dua miliar dosis vaksin serta telah menetapkan target bahwa semua orang dewasa divaksinasi selama 2021.
Meski Eropa memiliki beberapa sistem perawatan kesehatan dengan sumber daya terbaik di dunia, skala program yang besar membuat beberapa negara harus meminta para pensiunan petugas medis untuk membantu.
Sementara itu, beberapa negara lainnya telah melonggarkan aturan terkait siapa yang diizinkan untuk memberikan suntikan vaksin.
Dengan survei yang menunjukkan tingginya keraguan terhadap vaksin di berbagai negara, para pemimpin 27 negara Uni Eropa mempromosikan vaksinasi sebagai kesempatan terbaik untuk kembali ke kehidupan normal tahun depan.
"Kita mulai membalik halaman pada tahun yang sulit," Ursula von der Leyen, presiden Komisi Eropa yang berbasis di Brussel yang mengoordinasikan program tersebut, mengatakan dalam cuitan di Twitter.
"Vaksinasi adalah jalan keluar terakhir dari pandemi."
27 negara Uni Eropa akhirnya bergerak serentak untuk mengakhiri pandemi COVID-19 di salah satu wilayah terkaya di dunia tersebut
- Kunjungi Kaltim, Delegasi Selangor Jalin Kolaborasi Regional untuk Pencegahan Dengue
- Kasus Dengue Meningkat, Kemenkes dan Takeda Gencarkan Upaya Pencegahan
- AHF Indonesia Dorong Peran Asia dalam WHO Pandemic Agreement
- Peran Pemda & Masyarakat Penting untuk Mencapai Nol Kematian Akibat Dengue 2030
- Apkasindo dan TSIT Jalin Kerja Sama Menyiapkan Petani Sawit Indonesia Hadapi EUDR
- Angka Rabies di Bali Masih Tertinggi di Indonesia Meski Vaksinasi Sudah Dilakukan