Inilah Kabar Terkini Kasus Ambruknya Crane Proyek LRT Palembang
jpnn.com, PALEMBANG - Kasus ambruknya crane dan girder (steel box) proyek LRT yang menimpa rumah dan ruko warga di Jl GHA Bastari, Palembang, Sumsel, masih diinvestigasi.
Hingga kemarin (3/8), girder tersebut, tak juga kunjung dievakuasi. Padahal sudah memasuki hari ketiga pascakejadian, Selasa (1/8) dini hari.
Pantauan Sumatera Ekspres (Jawa Pos Group) kemarin pagi, pekerja LRT kelihatan masih saja mencari cara bagaimana mengevakuasi girder tersebut.
Sementara police line yang menutup sebagian jalan arah Plaju dan Jakabaring di lokasi kejadian sudah dibuka.
“Police line memang sudah kita buka, jadi kendaraan bisa melintas,” ujar Kapolresta Palembang Kombes Pol Wahyu Bintono HB, kemarin.
Namun, untuk sekitar rumah korban yang tertimpa girder masih dipasang tali berwarna kuning-hitam tersebut agar jangan ada warga masuk.
“Saat ini juga tidak ada penyelidikan lagi, namun hasilnya masih menunggu tim Labfor Polda Sumsel. Kami harap semuanya bersabar,” ujarnya, kemarin.
Dia pun menegaskan, hingga kemarin pemeriksaan 6 saksi sudah selesai. “Sampai sat ini belum ada penetapan tersangka,” tegasnya. Dan dalam waktu dekat, pihaknya akan memanggil kepala pekerja LRT untuk dimintai keterangannya.
Kasus ambruknya crane dan girder (steel box) proyek LRT yang menimpa rumah dan ruko warga di Jl GHA Bastari, Palembang, Sumsel, masih diinvestigasi.
- Polda Sumsel & Kejaksaan Berkoordinasi di Kasus Penganiayaan Dokter Koas
- Remaja Tewas di Palembang Ternyata Diracun dengan Potas, Pelakunya Tak Disangka
- Polrestabes Palembang Berhasil Ungkap Kasus Pembunuhan Bermotif Minum Jamu
- Penganiaya Dokter Koas Ternyata Honorer BPJN Sumsel, Statusnya Belum Dipecat
- Remaja 13 Tahun Tewas Diduga Setelah Minum Jamu, Polisi Lakukan Penyelidikan
- Libur Nataru 2025, Penumpang di Bandara SMB II Palembang Diprediksi Naik 5 Persen