Inilah Kabar Terkini Terkait Kasus Saracen
Berdasar data yang sudah mereka kantongi, MAH juga terdeteksi pernjah berjumpa dengan JAS di Jakarta. Pertemuan itu dilakukan keduanya untuk membahas proposal mengenai ujaran kebencian dan SARA yang mereka sebar.
Namun demikian, penyidik masih perlu waktu untuk menggali informasi dari MAH. Untuk itu, mereka bakal terus mencari tahu hubungan MAH dengan JAS. ”Tentu kami dalami,” ujarnya.
Di samping menangkap dan menetapkan MAH sebagai tersangka, Dittipid Siber Bareskrim Polri juga terus berupaya mencari tahu aliran dana yang keluar masuk Saracen.
Martin mengungkapkan, sampai kemarin pihaknya sudah meminta Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mendeteksi transaksi keuangan 14 rekening bank. ”Kami ingin segera mungkin mendapatkan data analisis (transaksi keuangan),” terang dia.
Mereka membutuhkan itu untuk menggali lebih dalam data-data yang dibutuhkan dalam penyidikan kasus Saracen. Termasuk di antaranya nama-nama yang turut serta mengalirkan dana ke rekening Saracen.
”Harus kami ambil data-data tersebut untuk kami bandingkan dengan fakta hukum lainnya,” jelas Martin. Dia pun menegaskan kembali bahwa masih mungkin ada tersangka lain dalam kasus tersebut.
Polri sangat serius menangani kasus Saracen lantaran mereka berpandangan bahwa tindakan yang dilakukan para tersangka bukan hanya melawan hukum. Melainkan turut mengancam keutuhan bangsa.
”Jadi, tentu Polri menganggap serius untuk kami kembangkan,” imbuh Martin.(byu/syn)
Redaktur & Reporter : Budi
- Polri Tangani 99 Kasus Penyebaran Hoaks Virus Corona
- Disebut Masuk Struktur Saracen, Purnawirawan Jenderal Murka
- Polisi Usut Tendensi Politik Saracen
- Kelompok Penebar Kebencian Sungguh Berbahaya, Saracen?
- Saracen Sangat Mengerikan Bagi Keutuhan Bangsa
- Bareskrim Telisik Fakta Hukum terkait Kepengurusan Saracen