Inilah Kalimat Lengkap Amarah Presiden Jokowi
jpnn.com - JAKARTA--Sebelum kunjungan kerja ke Paris, dua pekan lalu, Presiden Joko Widodo masih terlihat santai menanggapi kasus pencatutan namanya yang dilakukan Ketua DPR Setya Novanto saat bertemu petinggi Freeport.
Beberapa kali ditanya tanggapannya soal kasus ditangani Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD), Jokowi juga masih tampak tak terganggu.
Namun, entah mengapa Senin (7/12), baru dipancing sebentar saja dengan pertanyaan awak media massa soal kasus itu, wajah presiden asal Solo tersebut langsung menegang. Tidak ada lagi senyumnya yang seperti biasa luwes menanggapi masalah.
Tangannya beberapa kali diacungkan saat menegaskan terkait kasus 'Papa Minta Saham' tersebut. Jari telunjuknya terlihat bergetar. Ini pertama kalinya Jokowi menunjukkan kemarahan atas kasus pencatutan namanya.
Dalam wawancara itu, mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut juga menyinggung sejumlah kalimat celaan yang diungkapkan Novanto, Riza Chalid, dan Maroef Sjamsoeddin tentang dirinya.
Berikut transkrip lengkap jawaban Jokowi atas kasus 'papa minta saham'
"Proses yang berjalan di MKD harus kita hormati. Tapi. Tapi tidak boleh yang namanya lembaga negara itu dipermainkan. Lembaga negara itu bisa kepresidenan, bisa lembaga negara lain. Saya enggak apa-apa dikatain presiden gila! presiden sarap, presiden kopah. Ndak apa-apa. Tapi kalau sudah menyangkut wibawa mencatut nama meminta saham 11 persen itu yang saya enggak mau!. Enggak bisa! Ini masalah kepatutan, kepantasan, moralitas!. Itu masalah wibawa negara."
Setelah itu tak ada lagi senyum sang presiden yang biasanya ramah. Ia langsung pergi meninggalkan awak media massa yang tampak bengong melihatnya semarah itu.
Tadinya, Jokowi hanya direncanakan jumpa pers terkait pelaksanaan pilkada serentak, 9 Desember mendatang. Namun, setelah selesai, ia terpaksa melayani pertanyaan awak media massa yang menanyakan soal kasus di MKD tersebut. (flo/jpnn)
JAKARTA--Sebelum kunjungan kerja ke Paris, dua pekan lalu, Presiden Joko Widodo masih terlihat santai menanggapi kasus pencatutan namanya yang dilakukan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Baharkam Polri Siapkan 3 Ambulans Udara Selama Nataru
- Erdogan Disebut Walk Out Saat Prabowo Berpidato, Begini Penjelasan Mayor Teddy
- Irjen Iqbal Beri Penghargaan kepada 134 Personel yang Bekerja Baik Melayani Masyarakat
- Propam Periksa 256 Senjata Api Personel Kepolisian di Polda Kalsel
- Pasangan Suami Istri di Kudus Meninggal Secara Misterius
- Harvey Moeis Divonis 6 Tahun 6 Bulan Penjara dan Denda Rp 1 Miliar