Inilah Kelemahan Utama Siswa Indonesia
jpnn.com - JAKARTA- Hasil Trends in international Mathematics and Science (TIMSS) menunjukkan, secara umum siswa Indonesia lemah dari semua aspek.
Namun, di balik kelemahan itu, siswa Indonesia punya kelebihan dibanding negara lainnya.
"Hasil TIMSS memang siswa kita lemah dari semua aspek, tapi ada yang dikuasai siswa Indonesia dan tidak dimiliki siswa negara lain," kata Rahmawati, peneliti dari Pusat Penelitian dan Pendidikan (Puspendik) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dalam seminar Hasil Penilaian Pendidikan untuk Kebijakan, Rabu (14/12).
Rahmawati menyebutkan, dari hasil TIMSS menunjukkan yang dikuasai siswa Indonesia adalah soal-soal bersifat rutin, komputasi sederhana, serta pengukur pengetakan akan fakta yang berkonteks keseharian.
Misalnya, berapa jumlah itik, apa yang dilakukan pertama di pagi hari, dan lainnya.
"Untuk soal-soal demikian, sebanyak 90 persen siswa Indonesia bisa menjawabnya. Capaian ini lebih tinggi dibanding negara lain, di mana hanya 20 persen siswanya yang bisa," terangnya.
Akan tetapi, begitu soal dikembangkan dengan beberapa sumber, siswa Indonesia tidak bisa menjawabnya.
Dari sini menunjukkan, siswa Indonesia perlu penguatan kemampuan mengintegrasikan informasi, menarik simpulan, serta menggenalisir pengetahuan yang dimiliki ke hal-hal lain.
JAKARTA- Hasil Trends in international Mathematics and Science (TIMSS) menunjukkan, secara umum siswa Indonesia lemah dari semua aspek. Namun,
- MWA Tetapkan Prof Tatacipta Dirgantara sebagai Rektor ITB Terpilih
- Pupuk Kaltim Dorong Generasi Muda Berikan Solusi Inovatif untuk Ketahanan Pangan
- Inilah Kebijakan Terbaru terkait Guru PPPK, Tinggal Menunggu Surat Resmi
- Bandingkan Sikap Prabowo dan Gibran soal PPDB Zonasi
- Mendikdasmen Abdul Mu’ti Memberi Sinyal Kuat Perubahan, FSGI Bereaksi
- Luo Yuan Yuan jadi Mahasiswa Asing Pertama Raih Doktor di Untar dengan IPK Sempurna