Inilah Kendala PJJ di Masa Pandemi COVID-19, Ada Solusinya
jpnn.com, JAKARTA - Metode pembelajaran jarak jauh (PJJ) di Indonesia selama masa pandemi COVID-19 berjalan tidak maksimal.
Menurut Pemerhati Pendidikan Saufi Sauniawati, Indonesia belum siap menghadapi PJJ, berbeda dengan negara lain.
Saufi menjelaskan selain sarana, setidaknya ada beberapa kendala lainnya dalam PJJ yang selama ini.
Antara lain pemasalahan sinyal khususnya di daerah perdesaan, kesibukan orang tua serta makin borosnya dalam pembelian kouta internet.
Peranan guru selama ini yang berfungsi sebagai motivator dan bertugas melakukan proses monitoring, serta pendampingan/fasilitator bagi siswa didik kini harus diemban oleh orang tua yang sudah sibuk dalam bekerja.
"Akibatnya menimbulkan banyak masalah baru, di antaranya makin rendahnya motivasi anak dalam belajar," kata Saufi dalam webinar yang diadakan Faber-Castell, baru-baru ini.
Saufi menambahkan beberapa hal yang perlu dicermati khususnya jelang dimulainya pembelajaran tatap muka (PTM) secara terbatas yang akan dilaksanakan pada Juli mendatang, karena ada banyak hal yang perlu disiapkan oleh orang tua dan anak.
Dimulai dengan cari aturan terkait PTM di lokasi tempat tinggal, mulai mengajarkan protokol kesehatan, dan kembali disiplinkan jam tidur dan jam bangun.
Pembelajaran Jarak Jauh atau PJJ menimbulkan banyak masalah baru, di antaranya makin rendahnya motivasi anak dalam belajar.
- Usut Kasus Pengadaan APD Covid-19, KPK Periksa Song Sung Wook dan Agus Subarkah
- Saksi Ungkit Jasa Harvey Moeis dalam Penanganan Covid, Lalu Ungkap Pesan Jokowi & BG
- Usut Kasus Korupsi di Kemenkes, KPK Periksa Dirut PT Bumi Asia Raya
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan
- Korupsi Insentif Nakes RSUD Palabuhanratu, Polda Jabar Tangkap 3 Tersangka Baru
- Korupsi Pengadaan Masker Covid-19 di NTB, Kerugian Negaranya