Inilah Komitmen Ganjar soal Industri Modifikasi Otomotif
jpnn.com, JAKARTA - Bakal Calon Presiden (Bacapres) Ganjar Pranowo menilai pentingnya mengatur industri kreatif otomotif yang sedang berkembang pesat.
Hal itu disampaikan Ganjar saat menghadiri Indonesia Modification and Lifestyle Expo (IMX) di Senayan, Jakarta, Sabtu (30/9).
Ganjar mengatakan pentingnya pembuatan regulasi yang sesuai dengan karakteristik industri, sehingga mobil dan motor kreatif yang dihasilkan oleh para seniman otomotif dapat diakui secara resmi.
"Industri yang sangat kreatif ini, belum mendapatkan keluwesan untuk dia berbisnis. Ketika ada mesin dibuat, mesin motor dibuat mobil, suratnya enggak ada, maka ini mesti diadakan, sehingga nanti mobil-mobil kreatif, motor-motor kreatif yang dibuat seninam-seniman, ini mesti dikasih ruang," kata Ganjar.
Ganjar juga mengungkapkan perbandingan harga yang lebih terjangkau dalam industri ini dibandingkan dengan luar negeri. Namun diperlukan regulasi yang mendukung pertumbuhan industri ini. Industri otomotif kreatif ini memerlukan fleksibilitas dalam berbisnis, termasuk dalam perizinan.
"Ternyata harga kita itu relatif lebih murah dibanding harga di luar," ucap Ganjar.
Gubernur Jawa Tengah dua periode ini menekankan saat ini banyak kendaraan kreatif yang hanya berfungsi sebagai koleksi karena masalah perizinan, padahal jika diatur dengan baik, industri ini bisa menjadi salah satu yang paling menarik di dunia.
Ganjar berpendapat aturan dalam industri kreatif ini juga harus kreatif, untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan industri di Indonesia.
Ganjar mengatakan pentingnya pembuatan regulasi yang sesuai dengan karakteristik industri.
- Soal PPN 12 Persen, Saleh PAN: Jangan Saling Menyalahkan
- Hasto Jadi Tersangka, Guntur Romli: PDIP Makin Ditekan, Makin Melawan
- KPK Tetapkan Sekjen PDIP Hasto Sebagai Tersangka
- Kabar Hasto Ditetapkan Tersangka KPK, Guntur Romli Singgung Kriminalisasi Hukum
- Soal Kabar Hasto Tersangka di KPK, Komarudin PDIP Bicara Rekayasa Politik
- Said PDIP Dukung Pemberlakuan PPN 12 Persen Demi Bantu Program Kerakyatan