Inilah Konsep Hunian yang Diimpikan Bung Karno
“Sejak kuliah di ITB pada zaman Belanda, Bung Karno sudah mengimajinasikan bahwa di tengah kota itu ada tamannya, kolam dan bahkan suara gemercik air mancur. Bung Karno memimpikan semua rakyat Indonesia bisa merasakan suasana yang seperti itu,” urai kepala Divisi Persada Sukarno itu.
Selain indah dan asri, unsur kebersihan juga merupakan hal penting lain yang menjadi perhatian Bung Karno, karena kebersihan suatu tempat atau kota niscaya memberi kebahagiaan bagi siapa saja yang memandangnya.
Menunjukkan tekadnya bawa sebuah kota harus bersih, Bung Karno tak segan langsung memberikan contoh dengan pergi membersihkan sampah ke Pasar Manggarai, Jakarta Selatan.
“Kota harus bersih. Ayo bersihkan sampah di Manggarai. Kerja, kerja, kerja,” kenang Yudha menirukan ucapan Bung Karno saat itu.
Berkaitan dengan lingkungan tempat tinggal yang ideal, Bung Karno selalu memastikan bahwa permukiman itu harus memperhatikan iklim serta memperhatikan kebiasaan masyarakatnya.
Tempat dan fasilitas yang dibangun harus mampu menunjang dan menjawab semua kebutuhan masyarakatnya.
Anggota Dewan Arsitek Indonesia ini memberi satu contoh lagi saat pembangunan proyek permukiman di Pulomas, Jakarta Timur disetujui Bung Karno dengan konsep hunian nyaman bagi pejalan kaki. Misalnya, bagaimana anak-anak kecil bisa jalan kaki ke sekolah dengan aman, ibu-ibu ke pasar atau klinik kesehatan pun dengan berjalan kaki.
Di situ jalur bagi kendaraan bermotor dan pejalan kaki dipisahkan dengan rapi.
Bung Karno memiliki konsep hunian atau permukiman yang tidak hanya soal fasilitas lengkap, tetapi juga harus membahagiakan warga yang menempatinya.
- Pramono Dinilai Sengaja Tak Umbar Dukungan PDIP di Alat Peraga Demi Raup Massa Anies
- Pramono Dinilai Samarkan Dukungan PDIP dan Megawati karena Faktor Ahok
- Survei Polling Institute: PDI-P Berpotensi Keok di Jabar XI
- DPR Dukung Penuh Menko Polkam Lindungi Pelajar dari Judi Online
- Calon PDIP Kalah di SMS, Yoshua: Efek Maruarar Sirait Pindah ke Gerindra
- Debat Pamungkas, Andika Singgung 3,37 Juta Rakyat Miskin di Jateng