Inilah Korban Penembakan di Kantor ‘Charlie Hebdo’
Namun, kartunnya tentang Nabi Muhammad yang paling menyebabkan kontroversi.
Pada tahun 2011, kantor surat kabar itu dibom setelah publikasi berjudul Charia (Syariah) Hebdo, dan membuat lelucon dengan menjadikan Nabi Muhammad sebagai pemimpin redaksi mereka.
Masalah ini memicu ancaman pembunuhan dan Stephane-pun akhirnya mendapat perlindungan polisi.
Ancaman itu gagal menghentikan karyanya.
Pada bulan September 2012, surat kabar ini menerbitkan kartun Nabi yang telanjang sebagai protes atas kekerasan yang terjadi di beberapa negara terhadap film ‘Innocence of Muslims’, yang dibuat di Amerika Serikat.
Segera setelah itu, seorang pria ditangkap di La Rochelle, Perancis, karena diduga menyerukan agar Charb dipenggal di internet. Charb juga masuk dalam daftar orang paling dicari Al Qaeda.
Pada saat itu ia berkata: "Bagi saya, Muhammad tidaklah suci, saya tak menyalahkan umat Islam karena tak tertawa atas gambar kami. Saya hidup di bawah hukum Perancis. Saya tidak hidup di bawah hukum Al-Qur'an."
Ia menyatakan bahwa korannya membuat lelucon soal ekstrimis tetapi tak menebar sentimen anti-Islam terhadap mayoritas Muslim.
Dua belas korban penembakan di kantor koran satir yang bermarkas di Paris, ‘Charlie Hebdo’ meliputi sang pendiri surat kabar, editor,
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Didesak Percepat Ekspor Militer ke Australia
- Satu Lagi Sekolah di Australia Menutup Program Studi Bahasa Indonesia
- Dunia Hari Ini: Bom Amerika dari Era Perang Dunia II Meledak di Jepang
- Sebuah Laporan Menunjukkan Tindakan Rasisme yang Terjadi di Lembaga Penyiaran Australia ABC
- Dunia Hari Ini: Perdana Menteri Jepang Baru Akan Menggelar Pemilu Dadakan
- Dunia Hari Ini: Israel Serang Yaman, Menyebut Menargetkan Kelompok Houthi