Inilah Kota Inflasi Tertinggi
jpnn.com - JAKARTA – Tiga bulan pertama tahun ini angka inflasi menunjukkan tren rendah. Pada Januari, angka inflasi berada di level 0.51 persen, lantas deflasi 0,09 persen di Februari. Maret lalu, angka inflasi tercatat rendah, yakni 0,19 persen (month-to-month).
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan tren inflasi dipicu kenaikan harga sejumlah komoditas, utamanya bawang merah, cabe merah, cabe rawit, perhiasan emas, dan bawang putih. Kenaikan harga rata-rata mencapai 30 persen.
’’Kenaikan harga terjadi karena kurangnya pasokan. Misalnya, kalau hujan terus-menerus, pasokan bawang merah berkurang,” kata Kepala BPS Suryamin.
Angka inflasi rendah pada Maret terjadi sesuai tren lima tahun terakhir. Pada Maret 2011, terjadi deflasi 0,32 persen, lantas inflasi 0,07 persen pada Maret 2012.
Dari 82 kota survei, 58 kota mencatatkan inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Bukittinggi dengan 1,18 persen.
Sementara itu, inflasi terendah tercatat di Jogjakarta, Malang, Tangerang, dan Singkawang sebesar 0,02 persen. Deflasi tertinggi tercatat di Tanjung Pandan sebesar 1,22 persen dan deflasi terendah di Mamuju dengan 0,02 persen.
Penyebab deflasi adalah penurunan harga sejumlah komoditas, antara lain, daging ayam, telur ayam ras, tarif dasar listrik, tiket pesawat, kentang, dan bensin Pertamax.
Penurunan harga BBM bersubsidi dan nonsubsidi yang dibarengi penurunan harga tiket pesawat berpengaruh terhadap penurunan sejumlah komoditas. Suryamin mengimbau pengendalian harga komoditas utama seperti beras, cabai, bawang merah, dan daging ayam.
- Perihal Kenaikan PPN 12 Persen, Pengamat: PDIP Harus Bertanggung Jawab
- Pupuk Kaltim Raih Predikat Gold Star Investortrust ESG Awards 2024
- Ada 3 Program Diskon Menjelang Nataru, Menko Airlangga Targetkan Rp 80 Triliun Tercapai
- Beli BBM Bisa Dapat Cashback Cuma Pakai Kartu Kredit BNI-MyPertamina
- Pupuk Kaltim Raih 3 Penghargaan di Ajang IDIA 2024
- BNI Gandeng PT Pos Dukung UMKM Atasi Tantangan Logistik dan Sumber Pembiayaan