Inilah Kota Inflasi Tertinggi
BPS memprediksi inflasi moderat akan terjadi pada Mei-Juni karena puasa dan lebaran. Namun, puncak inflasi diperkirakan terjadi di akhir tahun. April ini diperkirakan terjadi deflasi karena administered price, yakni penurunan harga BBM bersubsidi jenis Premium.
Selain itu, ada peluang penurunan tarif angkutan umum dan tarif dasar listrik sebesar 3 persen.
’’Bobot tarif listrik (dalam komponen inflasi) 2,5 persen. Harga bawang merah dan cabai merah turun. April bisa terjadi deflasi,” imbuh Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Sasmito Hadi Wibowo.
Meski BPS mencatat tren penurunan laju inflasi, Bank Indonesia (BI) meminta pemerintah waspada akan potensi kenaikan inflasi dari komponen volatile food menjelang puasa pada Mei-Juni.
’’Saat itu kan masa panen sudah lewat. Jadi, inflasi bahan pangan perlu diwaspadai,” kata Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara.
Tren inflasi yang rendah diyakini membantu upaya pemerintah menurunkan tingkat suku bunga simpanan maupun suku bunga kredit. Inflasi rendah membuat biaya dana menurun, sehingga suku bunga bisa turun.
’’Kalau kami bicara suku bunga, faktor utamanya pasti inflasi,’’ ujarnya.
Inflasi Maret sebesar 0,19 persen menunjukkan tren peningkatan. Sebab, Februari lalu terjadi deflasi 0,09 persen (month-to-month). Sampai akhir tahun, inflasi diperkirakan 4,45 persen atau masih dalam range proyeksi inflasi BI yang berkisar 3-5 persen. ’’Akan lebih baik kalau bisa menjaga inflasi di bawah 4,5 persen,’’ kata Mirza. (ken/dee/c5/noe)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Mitos atau Fakta 94 Persen Warga Jabodetabek Pernah Beli Frozen Food, Ninja Xpress Ungkap Faktanya
- Pengamat: Masyarakat Nantikan Tata Kelola Tambang yang Berpihak, Bukan Janji Manis
- Selamat! 519 Peserta Lulus Pertamina UMK Academy
- Perihal Kenaikan PPN 12 Persen, Pengamat: PDIP Harus Bertanggung Jawab
- Pupuk Kaltim Raih Predikat Gold Star Investortrust ESG Awards 2024
- Ada 3 Program Diskon Menjelang Nataru, Menko Airlangga Targetkan Rp 80 Triliun Tercapai