Inilah Kronologi Meninggalnya Kasih, 20 Kali Dipukul Ayah Kandungnya
jpnn.com - MALANG KOTA - Deni, tersangka atas pembunuhan anak kandung sendiri menceritakan ikhwal meninggalnya, Kasih Rahmadani, 7 pada Sabtu (21/2).
Warga Jalan Lowokdoro Gang 3, RT 06 RW 04, Kelurahan Kebonsari, Kecamatan Sukun Kota Malang, Jawa Timur itu mengaku tak ada niat sedikit pun hendak menganiaya anaknya sampai meninggal dunia.
Dia menceritakan, sebelum kejadian pemukulan, kedua anaknya mendapatkan hadiah berupa baju dari adiknya, Nur Aini. Dina Marselina, 8 tahun, mendapatkan baju warna merah muda, sedangkan Kasih Rahmadani, 7 tahun, mendapatkan baju berwarna biru.
Sedangkan Kasih, menginginkan baju warna merah muda milik kakaknya tersebut. Sehingga, terjadi keributan dari dua anak yang masih kecil-kecil tersebut.
“Saat itu, saya disuruh Nur Aini untuk melerai anak saya, dengan nada tinggi. Hal itu, membuat saya tersinggung. Karena saya sudah capek-capek bercocok tanam,” kata Deni seperti yang dilansir Malang Post (Grup JPNN.com), Senin (23/2).
Akhirnya, dia nekat melakukan pukulan kepada Kasih sebanyak 20 kali menggunakan bambu.
Sedangkan Dina, juga dipukul, namun, tidak sebanyak apa yang dialami Kasih. Saat dipukul itu, Kasih diam dan kemudian minta maaf kepada ayahnya.
“Setelah meminta maaf tersebut, Kasih sempat meminta kepada saya es krim,” tuturnya. Kemudian, tiba-tiba kondisi Kasih, mengalami drop atau sakit.
MALANG KOTA - Deni, tersangka atas pembunuhan anak kandung sendiri menceritakan ikhwal meninggalnya, Kasih Rahmadani, 7 pada Sabtu (21/2). Warga
- Monev KIP 2024: Pemprov Kaltim Raih Predikat Informatif 5 Kali Berturut-turut
- AKBP Afrizal Perintahkan Jajaran Segera Tangkap Pelaku Pengadangan Mobil di Jalintim
- Wisata Tower Jembatan Ampera Belum Beroperasi pada 1 Februari 2025 Ini
- Hasil Sementara Seleksi Administrasi PPPK Tahap 2 Kota Bengkulu, Lulus 1.289, TMS 152
- 1.214 Warga Mengungsi Akibat Erupsi Gunung Ibu di Halbar
- Ini Upaya Polda Riau Cegah Distribusi Sembako Terganggu Saat Melewati Jalintim KM 83