Inilah Lima Hambatan BPK Mengaudit Century!
Jumat, 23 Desember 2011 – 15:09 WIB

Inilah Lima Hambatan BPK Mengaudit Century!
JAKARTA - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengaku memiliki berbagai hambatan dalam melakukan pemeriksaan investigasi lanjutan atau audit forensik kasus Bank Century. Ketua BPK, Hadi Poernomo, mengatakan, bahwa pertama BPK tidak dapat memeroleh akses ke sebagian personel kunci dalam kasus Bank Century (BC). Antara lain, AT, DT, HT, RAR, HAW, HH dan KJ yang diantaranya berstatus Daftar Pencarian Orang (DPO) dan atau dalam proses hukum. Ia menambahkan, yang keempat BPK kurang memeroleh akses atas dokumen dan informasi terkait kasus PT Bank Century Tbk yang sedang digunakan oleh aparat penegak hukum dalam proses penyidikan, penuntutan dan pemeriksaan di pengadilan.
"Tidak adanya akses mengakibatkan BPK sampai laporan dibuat tidak memperoleh keterangan maupun dokumen terkait dengan pemeriksaan dari personel kunci tersebut," kata Hadi, di hadapan Pimpinan DPR, Jumat (23/12), di Jakarta.
Kedua, lanjut Hadi, BPK tidak dapat memeroleh akses atas transaksi di luar negeri yang terkait dengan kasus BC karena terkendala oleh ketentuan kerahasiaan transaksi perbankan di masing-masing negara. "(Ketiga) ketidaklengkapan data nasabah atau transaksi di BC," ungkap Hadi.
Baca Juga:
JAKARTA - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengaku memiliki berbagai hambatan dalam melakukan pemeriksaan investigasi lanjutan atau audit forensik
BERITA TERKAIT
- Dukung Ketahanan Pangan, Polda Riau Meluncurkan Program P2L
- Seminar dan Workshop Mukjizat Al-Qur’an 2025: Menyingkap Bukti dan Menggali Teori
- Kongres Demokrat, AHY Terharu Mengenang Renville Antonio
- Revisi KUHAP, Akademisi FHUI Sebut Penguatan Dominus Litis Meningkatkan Efektivitas Gakkum
- Kades Kohod & 3 Tersangka Lain Ditahan Bareskrim
- Tokoh Masyarakat: Mau Ramadan, Jangan Saling Serang Soal Pagar Laut Tangerang