Inilah Pemicu Penyakit GERD dan Gejala-gejalanya

Gejala lainnya yang lebih umum meliputi batuk, suara serak, nyeri saat menelan, erosi pada gigi, nyeri dada, rasa pahit di lidah dan rasa terganjal di kerongkongan.
GERD berbeda dengan penyakit maag, tapi terkait dengan asam lambung. Dalam kondisi normal, asam lambung berada di dalam lambung, tapi asam lambung itu naik ke kerongkongan pada penderita GERD.
Penyakit ini banyak dialami masyarakat di dunia. Berdasarkan data 2016, ada 24,8 persen penduduk di Indonesia yang mengalami GERD.
Dia mengatakan, GERD bisa diatasi dengan obat, tapi itu saja tak efektif bila pasien tidak memodifikasi gaya hidup menjadi lebih sehat.
Pasien GERD harus mengubah gaya hidup dengan cara menjaga berat badan ideal, olahraga teratur, berhenti merokok dan minum minuman beralkohol juga mengurangi makanan berlemak.
Serta tidur dengan meninggikan kepala sekitar 20 cm, menghindari makan dalam jumlah besar terutama saat malam, menghindari ngemil pada malam hari dan tidak berbaring minimal tiga jam setelah makan.
Dia menjelaskan, pasien GERD perlu melakukan teropong saluran cerna atau endoskopi atas bila penyakit tidak segera membaik setelah mengonsumsi obat dan memodifikasi gaya hidup agar lebih sehat.
Juga bila pasien mengalami gejala atau tanda bahaya seperti muntah terus menerus, muntah darah, BAB hitam, sulit menelan, anemia dan berat badan menurun.
Berikut ini sejumlah pemicu penyakit GERD dan gejala-gejalanya yang perlu diketahui.
- 5 Minuman yang Ampuh Redakan Asam Lambung dengan Cepat
- 9 Makanan Ini Bikin Asam Lambung Naik Drastis
- 4 Makanan Pemicu Asam Lambung yang Wajib Anda Ketahui
- Pemprov DKI Jakarta Siapkan Aplikasi Layanan Konsultasi Kesehatan Mental & Jiwa, Gratis
- 9 Khasiat Daun Salam, Ampuh Obati Penyakit Ini
- Asam Lambung Naik, Turunkan dengan Mengonsumsi 3 Obat Ini