Inilah Penampilan Ibu Soed dan WR Soepratman pada 28 Oktober 1928

Inilah Penampilan Ibu Soed dan WR Soepratman pada 28 Oktober 1928
Diorama Wage Rudolf Soepratman menggesek biola sendirian, di Museum Sumpah Pemuda, Jakarta. Ibu Soed-nya mana? Foto: Public Domain.

Lagu Tanah Airku, Ibu Soed membuka rahasia, "adalah jeritan hati saya sendiri yang saya yakin juga dirasakan oleh bangsa kita…Tanah airku tidak kulupakan, kan terkenang selama hidupku. Biar pun saya pergi jauh, tidak kan hilang dari kalbu…"

Di kemudian hari, perempuan kelahiran Sukabumi, 26 Maret 1908  itu juga mengarang lagu Berkibarlah Benderaku dan Hymne Kemerdekaan

Saridjah Niung dikenal sebagai Ibu Soed setelah menikah Bintang Soedibjo; Ny. S. Bintang Soedibjo. 

Nah, mengenang peristiwa Sumpah Pemuda 88 tahun yang lalu, berikut kami cuplikan nukilan Ibu Soed…

Tak dapat saya gambarkan perasaan bahagia, haru dan bangga dalam diri saya. Berdiri menggesek biola, memainkan lagu Indonesia Raya.

Dalam pertemuan-pertemuan Indonesia Muda, sudah biasalah kami menyanyikan lagu Indonesia Raya dan saya mengiringinya dengan gesekan biola. 

Akan tetapi pada hari Sumpah Pemuda ini, untuk pertamakalinya lagu Indonesia Raya diperdengarkan kepada umum. Saya mengiringinya dengan biola. Hanya instrumental saja karena lagunya tak boleh dinyanyikan. 

Sayangnya, di pentas sejarah nasional Indonesia, hanya Wage Rudolf Soepratman, sang pengarang lagu itu yang disebut menggesek biola menyenandungkan Indonesia Raya saat Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928. 

"HARI yang ditunggu tiba," kenang Ibu Soed dalam buku Sumbangsihku Bagi Pertiwi, "hari untuk mengucapkan Sumpah Pemuda pada 28 Oktober

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News