Inilah Penyebab Banser di Rembang Meradang
jpnn.com, JAKARTA - Video yang memperlihatkan aksi anggota Barisan Ansor Serbaguna atau Banser di Rembang, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, viral di media sosial.
Aksi Banser diduga terkait dugaan adanya kelompok berpaham khilafah dan penghinaan terhadap tokoh NU Habib Muhammad Luthfi hingga Presiden Joko Widodo alias Jokowi.
Sejumlah video yang memperlihatkan aksi sweeping dilakukan anggota Banser dengan mendatangani rumah seseorang yang dituding sebagai simpatisan HTI (Hizbut Tahrir Indonesia), pada Kamis (20/8), viral di media sosial.
Termasuk, video ketika Ketua Pengurus Cabang GP Ansor Bangil, Kabupaten Pasuruan, Saad Muafi dan ratusan anggota Banser mendatangi sebuah lembaga pendidikan madrasah yang dianggap sebagai tempat melakukan kaderisasi oleh simpatisan ormas yang telah dibubarkan oleh pemerintah itu.
Banser meminta sekolah keagamaan itu ditutup, karena di sana ditemukan foto Presiden Jokowi yang dicoret-coret dan dianggap sebagai tempat melakukan kaderisasi ajaran khilafah.
Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) Yaqut Cholil Qoumas saat dikonfirmasi hanya membenarkan kejadian seperti di video yang telah viral itu.
Namun, dia belum memberikan penjelasan lebih jauh.
"Betul. Kejadiannya seperti di video yang viral," kata Gus Yaqut menjawab jpnn.com melalui pesan singkat, Jumat (21/8) siang.
Inilah penyebab Banser di Rembang meradang, video menyebar dan viral di media sosial alias medsos.
- Hari Santri 2024, GP Ansor Gelar Apel Pasukan Bertabur Angka 8
- Satu Komando Menuju Indonesia Maju, Banser Komitmen Siaga 24 Jam Layani Kebutuhan Masyarakat
- Kemenag di Bawah Kepemimpinan Menag Yaqut Kembangkan 432 Badan Usaha Milik Pesantren
- Menag Rilis Logo, Tema, dan Theme Song Hari Santri 2024
- Kemenag Berhasil Dorong Kemandirian Pondok Pesantren, Punya Badan Usaha Sendiri
- Menag Yaqut Ungkap Keberhasilan Mendorong Perbaikan Lembaga Pendidikan