Inilah Pesan Anies untuk Novel Baswedan

Inilah Pesan Anies untuk Novel Baswedan
Anies Baswedan. Foto: dok.JPNN

Novel juga dikenal sebagai penyidik kasus korupsi wisma atlet yang menyeret mantan Bendahara Umum Partai Demokrat M. Nazaruddin. Kasus tersebut akhirnya mengembang dan menyeret banyak politikus top seperti Angelina Sondakh, Andi Mallarangeng, dan Anas Urbaningrum. Novel pula yang menangkap Fuad Amin Imron, mantan bupati dan orang kuat di Bangkalan, Jawa Timur.

Sosok Novel lantas menjadi incaran polisi setelah menjadi ketua Satuan Tugas Penyidikan Kasus Simulator Surat Izin Mengemudi. Ketegangan meledak ketika Novel beserta timnya menggeledah markas Korlantas Mabes Polri. Puncaknya, beberapa jam setelah Novel memeriksa mantan Kepala Korlantas Irjen Pol Djoko Susilo untuk kali pertama sebagai ter­sangka pada 5 Oktober 2012, polisi mengepung gedung KPK untuk menangkap Novel.

Novel menjadi tersangka penganiayaan terhadap tersangka pencuri burung walet pada 2004. Kala itu dia menjabat kepala Sa­tuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Bengkulu. Versi KPK, Novel tidak terlibat penembakan.

Novel juga tidak ada di tempat kejadian pada saat penganiayaan oleh aparat berlangsung. Kasus tersebut juga sudah disidangkan di majelis etik kepolisian. Novel mengambil alih tanggung jawab atas kesalahan yang dilakukan anak buahnya dan mendapatkan hukuman berupa teguran keras.

Pada 2012 Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta polisi tidak lagi mengusut kasus Novel. Namun, setelah hubungan KPK dengan Polri memanas lagi, Polri kembali mengusut kasus Novel. Penyidikannya bahkan diambil alih Bareskrim dari Polda Bengkulu. (Desyinta N/sof)

 


JAKARTA - Setelah kisruh KPK dengan Polri kembali mencuat, Novel Baswedan mengaku hidupnya ekstra hati-hati. Sebab, masalah di KPK pun semakin banyak.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News