Inilah Ramalan Cuaca di Arab Saudi

jpnn.com - CUACA ekstrem di Arab Saudi diperkirakan masih berlanjut dalam beberapa hari ke depan. Diketahui, crane yang jatuh di Masjidil Haram Jumat (11/9) disebabkan badai yang kencang.
Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Abdul Djamil mengungkapkan, berdasar ramalan cuaca dari pemerintah Arab Saudi, potensi angin disertai hujan serta badai pasir masih bisa terjadi.
’’Informasi cuaca ini terus di-update dan disebar ke seluruh kloter agar jamaah waspada,” ungkap Abdul Djamil di Kantor Daker Madinah kemarin (12/9).
Dia menjelaskan, di Jeddah sempat terjadi badai pasir. Akibat badai tersebut, dua pesawat yang mengangkut jamaah Indonesia dari Surabaya dan Jakarta tertahan di Bandara Madinah. Selain itu, jamaah yang baru tiba di Jeddah harus secepatnya dimasukkan ke bus yang mengangkutnya ke Makkah agar mereka tidak menghirup udara bercampur pasir.
Badai pasir tidak hanya melanda wilayah Arab Saudi, tetapi juga beberapa negara di Timur Tengah lain. ’’Lebanon dan Uni Emirat Arab juga mengalami cuaca ekstrem serupa,” ungkap Djamil.
Kepada CJH yang sudah berada di Makkah, Djamil mengimbau mereka untuk menyimpan lebih banyak tenaga sambil menunggu wukuf di Arafah.
’’Apalagi, suhu udara di Makkah masih cukup tinggi, mencapai 40–45 derajat Celsius saat siang,” katanya. (*/c7/end)
CUACA ekstrem di Arab Saudi diperkirakan masih berlanjut dalam beberapa hari ke depan. Diketahui, crane yang jatuh di Masjidil Haram Jumat (11/9)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Siapa Pemegang Kendali Vatikan Sepeninggal Paus dan Bagaimana Memilih Penggantinya?
- Sede Vacante, Masa ‘Kursi Kosong’ setelah Paus Vatikan Wafat
- Setahun Sebelum Meninggal, Paus Fransiskus Sederhanakan Liturgi Pemakaman Kepausan
- Kabar Duka, Paus Fransiskus Meninggal Dunia
- Rayakan Paskah, Presiden Kolombia Bicara soal Penderitaan Yesus & Rakyat Palestina
- Presiden Iran Masoud Pezeshkian Sebut Israel Pelaku Utama Terorisme Global