Inilah Rapor Indonesia Soal Hak Asasi di 2018 Menurut Human Right Watch

Di tengah antuasias warga Indonesia menunggu debat pertama dua calon presiden dan wakilnya Kamis lalu (17/01), Human Rights Watch (HRW) mengeluarkan laporan tahunan hak asasi manusia dari seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Dalam laporan World Report 2019, HRW memberikan penilaian dan catatan dari Indonesia, seperti kebebasan beragama, kebebasan berekspresi, hak perempuan, hak gender, hak difabel, hingga masalah Papua Barat.
Sepanjang tahun 2018, HRW menilai Indonesia, dibawah pimpinan Presiden Joko Widodo, mengambil langkah yang dianggap "kecil" untuk melindungi warga yang hak-haknya rentan dirampas.
Misalnya, Pemerintah Indonesia berjanji untuk melindungi toleransi kehidupan beragama, seperti yang disampaikan Presiden Jokowi dalam pidato kenegaraannya tanggal 16 Agustus lalu.
Tapi HRW menganggap pemerintahannya masih belum membuat kebijakan berarti dari retrorika perlindungan HAM seperti yang disebutkan dalam pidatonya.
"Presiden Jokowi memilih tidak menggunakan kemampuan politiknya untuk mencabut peraturan diskriminatif atau melindungi minoritas dari pelecehan," kata Elaine Pearson, Direktur HRW di Australia.
"Ini tidak hanya meningkatkan resiko di antara kelompok-kelompok yang terpinggirkan, tetapi juga mendorong kelompok militan Islam," seperti yang dikutip dari situs resmi HRW.
Catatan intoleransi di Indonesia

- Daya Beli Melemah, Jumlah Pemudik Menurun
- Dunia Hari Ini: Mobil Tesla Jadi Target Pengerusakan di Mana-Mana
- Kabar Australia: Pihak Oposisi Ingin Mengurangi Jumlah Migrasi
- Dunia Hari Ini: Unjuk Rasa di Turki Berlanjut, Jurnalis BBC Dideportasi
- Dunia Hari Ini: Kebakaran Hutan di Korea Selatan, 24 Nyawa Melayang
- 'Jangan Takut': Konsolidasi Masyarakat Sipil Setelah Teror pada Tempo