Inilah Sajak Perang Oom Prabowo Subianto

Sejurus kemudian…
Sore yang tenang tiba-tiba gaduh. Entah dari mana arahnya, terdengar rentetan senapan.
Serdadu Jepang yang sudah terlatih, segera merebut senjata. Terjadi baku tembak hingga “perkelahian sangkur satu lawan satu,” tutur Moehkardi.
Pasukan republik tak mampu mengalahkan pasukan saudara tua.
Alhasil, di pihak republik, tiga orang perwira yang memimpin aksi itu dan 33 orang taruna AMT gugur. Tiga puluhan orang lainnya ditawan. Mereka dipaksa menggali dan mengubur kawan-kawannya.
Sekadar catatan, aksi ini direncanakan dan dilaksanakan oleh anak-anak muda. Daan Mogot bahkan berusia 17 tahun.
Empat hari kemudian diadakan pemakaman ulang. “29 Januari, saya spesial datang ke situ sebagai wartawan harian Merdeka,” kenang Rosihan Anwar.
Menurut dia, hari itu banyak pejabat hadir. Ada Haji Agus Salim, yang anaknya Sjewket Salim—taruna AMT gugur.
- Freddie Mercury, Majusi dan Asma Allah di Jagat Rock
- Tak Perlu Sekolah Tinggi, Inilah Kisah Penemu Listrik...
- Benarkah Ekspedisi Pamalayu Penaklukkan Jawa atas Sumatera? Ini Bukti Arkeologisnya...
- Saat Ditemukan, Candi ini Menginspirasi Belanda Membuat Kapal, Eh...Ditenggelamkan Nazi
- Kota Tjandi, Nama Asli Wilayah Candi Muara Takus
- Obituari Ani Yudhoyono