Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
Tapi Lenny mengatakan keluarganya memiliki ponsel yang dipakai bersama-sama hanya untuk keperluan komunikasi.
"Siapa yang pergi dan perlu telepon ya pakai itu saja … siapa yang butuh yang pakai, kan enggak setiap kali kita perlu."
Menurut Lenny aturan larangan remaja di bawah 16 tahun bermain media sosial akan menjadi "kebijakan yang penting", karena bagi anak-anak yang belum dewasa, mereka belum terlalu mengerti soal penggunaannya.
"Banyak anak-anak yang bully, mem-bully, terus nanti divideokan dan dimasukkan di medsos," tutur Lenny sambil menceritakan salah satu kasus yang terjadi di sekolah Australia.
Tapi Lenny merasa usia 16 tahun yang diperbolehkan bermain media sosial juga belum cukup dewasa.
"Apalagi zaman sekarang orangtua banyak yang kerja keras cari duit, mereka lupa punya anak … menurut saya 18 tahun malah lebih pas," ujarnya.
Sementara itu, Nuri mengatakan terlepas dari penggunaan media sosial atau pemberian ponsel kepada anak-anak, menurutnya 'parenting' secara umum di Australia selalu ada tantangannya.
"Karena lifestyle-nya memang berbeda dengan nilai-nilai kita [dari Indonesia], jadi harus selalu dijelaskan. Untungnya anak-anak kami terbuka soal ini," katanya.
Sejumlah ibu asal Indonesia di Australia menyetujui aturan yang akan melarang remaja Australia di bawah 16 tahun bermain media sosial
- Dunia Hari ini: Trump Bertemu Biden untuk Mempersiapkan Transisi Kekuasaan
- Dunia Hari Ini: Penerbangan dari Australia Dibatalkan Akibat Awan Panas Lewotobi
- Dunia Hari Ini: Tabrakan Beruntun Belasan Mobil di Tol Cipularang Menewaskan Satu Jiwa
- Korban Kecelakaan WHV di Australia Diketahui Sebagai Penopang Ekonomi Keluarga di Indonesia
- Trump Menang, Urusan Imigrasi jadi Kekhawatiran Warga Indonesia di Amerika Serikat
- Dunia Hari Ini: Tiga Orang Ditangkap Terkait Meninggalnya Penyanyi Liam Payne