Inilah Sejumlah Kisah Sulitnya Menjadi Penduduk Tetap di Australia

Sunny sekarang memiliki visa sementara lulusan universitas yang masa berlakunya kurang dari setahun.
"Ini sekarang sepertinya jalan buntu bagi saya dan teman-teman saya yang bekerja di industri yang sama," katanya.
Mengapa status PR sangat penting
Selain karena masalah keamanan dan kenyamanan memiliki status yang jelas, beberapa kalangan bisnis juga bertindak diskriminatif terhadap mereka yang memiliki status visa sementara.
Sravan Reddy Palvai, juga berasal dari India, mengatakan karena dia tidak memilki status PR, membuat ia harus bekerja sebagai pengendara Uber dan bukannya sebagai insinyur di bidang komputer.
Sravan lulus dari Charles Sturt University di Melbourne di tahun 2019 dengan gelar master di bidang IT, kualifikasi yang dianggap sangat dibutuhkan di Australia.
Dengan pengalaman bekerja selama hampir enam tahun di luar negeri, pria berusia 32 tahun mengajukan keinginan menjadi PR segera setelah lulus kuliah.
Sampai sekarang dia masih menunggu kabar dari Pemerintah Australia untuk mengundangnya mengajukan lamaran resmi.
Sravan mengatakan dia sudah diwawancarai oleh beberapa perusahaan informasi teknologi di Melbourne, namun tidak mendapatkan pekerjaan karena dia hanya memiliki visa tinggal sementara.
Sistem imigrasi Australia yang rumit menjadi penghalang untuk mendapatkan status 'permanent resident' atau penduduk tetap
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia