Inilah Seruan Gerakan Politik Bersih Jelang Pilkada Serentak
“Rakyat perlu sadar politik. Rakyat perlu bergerak bukan lagi menjadi objek pasif kampanye. Rakyat perlu aktif menjadi juri bagi para kontestan calon kepala daerah dan para politikus daerah dan nasional,” paparnya.
Yusuf menjelaskan rakyat perlu bergerak menjadi lebih aktif. Tidak sekadar mendengar apalagi menerima janji janji politik.
“Tapi mengetahui calon politikus yang mengemban amanah menggaungkan suara rakyat Indonesia,” jelasnya.
Yusuf menambahkan, 72 tahun berlalu sejak kemerdekaan Indonesia, namun hakekat kemerdekaan belum sepenuhnya hadir dalam kehidupan rakyat Indonesia.
“Dalam ranah ekonomi misalnya, penguasaan sumber daya alam oleh bangsa asing tampak begitu nyata. Ketergantungan kepada produk asing juga sangat dominan dalam kehidupan masyarakat,” ucapnya.
Sumber daya alam yang melimpah ruah di negara ini, menurut dia, justru lebih banyak dinikmati oleh perusahaan swasta multinasional. Kesenjangan antara yang kaya dan miskin juga sangat tajam.
“Wong cilik selama puluhan tahun masih tetap saja menjadi wong cilik. Kepentingan politik sesaat dan kepentingan kelompok, partai, lebih dominan dibanding politik kenegarawanan,” katanya.
Sekjen Gerakan Politik Bersih Adnin Armas menilai biasanya menjelang pilkada dan pemilu, partai politik menggunakan slogan yang menggugah kebangkitan dan kesejahteraan rakyat.
Gerakan Politik Bersih berharap Pilkada serentak 2018 yang digelar di 171 daerah, bisa melahirkan pemimpin yang bersih.
- Sisa Anggaran Pilkada Rp 102 Miliar, PSU Tasikmalaya Dipastikan Aman
- Kuasa Hukum Tipagau Anggap Putusan MK Ini Jadi Langkah Menegakkan Keadilan di Mimika
- KPU: Tingkat Partisipasi Pemilih di Pilgub Gorontalo Capai 79 Persen
- Tim Hukum Paslon Aurama Laporkan Belasan Komisioner Bawaslu di Sulsel ke DKPP
- Anggota Bawaslu Lolly Suhenty: Pilkada Berjalan Baik, Terima Kasih Media!
- Ini Penjelasan Wamendagri soal Pilkada Serentak 2024