Inilah Sosok di Balik Logo HUT Ke-71 RI...Keren!

Inilah Sosok di Balik Logo HUT Ke-71 RI...Keren!
Adityayoga memamerkan karyanya, Logo HUT Ke-71 Republik Indonesia. Foto: BAYU PUTRA/JAWA POS

Bukan desain yang bagus. Sebab, bagus tidaknya sebuah desain, akan sangat subjektif penilaiannya. Sedangkan membuat desain dengan benar akan mampu membawa perubahan di masyarakat. 

Apa kuncinya? Riset. Aditya bercerita pernah diminta Japan Foundation membantu promosi produk usaha kecil dan menengah (UKM) di sebuah daerah di Jepang yang baru terkena tsunami. Aditya dan salah seorang rekannya lalu diminta tinggal beberapa waktu di Jepang untuk melakukan riset. 

Keduanya diajak berinteraksi dengan produsen, melihat proses pembuatan, dan menyaksikan semua hal yang berkaitan dengan produk UKM yang akan dipasarkan. 

Desainer lantas diminta menganalisis persoalan yang ada untuk kemudian memberikan solusinya dalam bentuk desain. Hasilnya adalah sebuah desain yang mampu menjadi sebuah identitas.

Untuk keperluan serupa pula kini ADGI diminta Bekraf membantu mendesain kemasan untuk produk-produk Indikasi Geografis. Yakni produk khas yang memang hanya ada dan tumbuh di daerah tersebut. 

ADGI pun sedari awal sudah menekankan akan membantu, tapi dengan cara ADGI. Yaitu dengan mengirimkan desainer ke daerah yang terdapat produk Indikasi Geografis. Lantas berinteraksi dengan semua stakeholder terkait. 

Tujuannya, sama seperti yang dilakukan Aditya di Jepang: menemukan permasalahan yang ada dan bisa mendesain solusinya. Desainer ADGI akan melakukan riset di daerah tersebut hingga tuntas persoalan yang dihadapi. 

Dengan cara seperti itu, desainer jadi punya keterikatan yang lebih dalam daripada sekadar brifing. Metode tersebut juga akan memunculkan trust dari pemilik produk.

SIMPEL, tanpa hiasan bendera dan angka yang dihias mirip bulu Garuda. Bagi Adityayoga, desain tak boleh berhenti hanya sebagai karya visual. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News