Inilah Syarat dan Prosedur Pengembalian Setoran Pelunasan Biaya Haji 2020

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Agama memberikan kesempatan kepada calon jemaah haji yang sudah melunasi biaya perjalanan ibadah haji (Bipih) 2020 untuk mengambil setoran pelunasan.
Hal ini menyusul keputusan Menteri Agama Fachrul Razi yang membatalkan pemberangkatan jemaah haji 1441 H/2020 M.
Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kementerian Agama mencatat ada 198.765 jemaah haji reguler yang melunasi Bipih 1441H/2020M.
Menurut Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Muhajirin Yanis, jemaah yang batal berangkat tahun ini, bisa mengajukan permohonan pengembalian setoran pelunasannya.
“Meski diambil setoran pelunasannya, jemaah tidak kehilangan statusnya sebagai calon jemaah haji yang akan berangkat pada 1442H/2021M," terang Muhajirin dalam keterangan resminya, Rabu (3/6).
Untuk mendapatkan pengembalian, lanjutnya, jemaah harus mengajukan permohonan tertulis kepada Kepala Kankemenag Kab/Kota tempat mendaftar haji.
Jemaah juga harus menyertakan bukti asli setoran lunas Bipih yang dikeluarkan oleh Bank Penerima Setoran (BPS) Bipih.
Kemudian fotokopi buku tabungan yang masih aktif atas nama jemaah haji dan memperlihatkan aslinya.
Calon jemaah haji yang batal berangkat tahun ini bisa mengajukan permohonan pengembalian setoran pelunasan biaya haji 2020.
- Pastikan Dana Haji Aman, Kepala BPKH: Kami Utamakan Transparansi dan Prinsip Syariah
- Bimbingan Manasik Haji BSI dan Kemenag Pecahkan Rekor MURI
- BPKH Catat Kinerja Positif 2024, Indra Gunawan: Lampaui Target Dana Kelolaan
- Pengumuman, Kemenag Perpanjang Waktu Pelunasan Bipih
- Kemenag Perkuat Tata Kelola Zakat-Wakaf Lewat Tiga Pilar Strategis
- Penjelasan Resmi tentang Kurikulum Berbasis Cinta, Silakan Disimak