Inilah Temuan NATO soal Cara Tiongkok Bantu Rusia di Konflik Ukraina
jpnn.com, BRUSSELS - Traktat Pertahanan Atlantik Utara (NATO) menemukan jejak Tiongkok dalam membantu Rusia berkonflik dengan Ukraina.
Sekjen NATO Jens Stoltenberg mengungkapkan Negeri Panda itu menyokong Rusia dengan menyebarkan kebohongan dan misinformasi.
"China telah memasok Russia dengan dukungan politik, termasuk dengan menyebarkan kehohongan terang-terangan dan misinformasi,” kata Stoltenberg dalam konferensi pers di markas NATO, Brussels, Belgia, Rabu (23/3).
Memang Stoltenberg tidak memberikan penjelasan detail soal cara Tiongkok membantu Rusia lewat kebohongan dan misinformasi itu.
Walakin, negeri pimpinan Xi Jinping itu bergabung dengan Rusia dalam mengutuk kegiatan laboratorium yang didanai Amerika Serikat (AS) di Ukraina.
Sebelumnya, Rusia menuding laboratorium itu mengerjakan senjata biologis. Namun, AS menepis tudingan soal laboratorium itu melakukan kegiatan ilegal.
Menurut Stoltenberg, NATO akan meminta Tiongkok mengambil posisi melawan Rusia. Meski demikian, sepertinya negeri yang beribu kota di Beijing itu tidak akan menggubris permintaan tersebut.
“Beijing telah bergabung dengan Moskow dalam mempertanyakan hak negara-negara merdeka untuk memilih jalan mereka sendiri,” tuturnya.(Russian Today/JPNN.com)
Tiongkok telah berada di satu barisan dengan Rusia dalam mempertanyakan mempertanyakan hak negara-negara merdeka untuk memilih jalan sendiri.
Redaktur & Reporter : Antoni
- Diplomasi Pertahanan dengan China Belum Mengurangi Ketegangan di Natuna
- Soal Kunker Perdana Prabowo ke China, Sukamta PKS Singgung Kemerdekaan Palestina
- Apakah Bentrokan Indonesia dengan Kapal Tiongkok di Laut China Selatan Pertanda Konflik?
- Abdullah Listrik
- Rusia Nilai Indonesia Sangat Klop dengan BRICS
- Tembus Kerupuk