Inilah Terobosan AGROS Mengatasi Masalah Klasik Industri Logistik
jpnn.com, JAKARTA - Pembangunan infrastruktur yang digeber pemerintah dalam satu dekade terakhir telah berdampak positif bagi perekonomian, termasuk industri logistik.
Data Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) menyebutkan arus pengiriman barang di Indonesia selama pandemi bertumbuh hingga 40 persen.
Permintaan armada berat untuk mengangkut raw material (bahan baku) yang dibutuhkan di berbagai industri juga ikut naik.
CEO AGROS Arman menilai tren menggeliatnya industri logistik raw material ini belum dibarengi dengan upaya untuk menyelesaikan pekerjaan rumah yang ada di industri ini.
Masalah klasik antara lain rumitnya pengelolaan armada, transparansi dan standardisasi biaya, hingga kebutuhan akan penyederhanaan sistem transaksi dan kemudahan pengawasan yang lahir di era digital seperti sekarang.
“Setelah berbagai pengamatan dan riset yang kami lakukan di industri ini, kami sampai pada kesimpulan bahwa sebagian besar problem masih muncul karena para pelaku industri ini masih bertahan menggunakan sistem konvensional dan tidak terintegrasi,” kata Arman dalam keterangan tertulisnya, Kamis (23/9).
Akibatnya antara lain shipper kesulitan menemukan armada untuk mengangkut barang. Transporter bingung mencari muatan, termasuk soal tenaga pengemudi terpercaya dan berpengalaman.
Juga soal sistem pencatatan tagihan yang tidak transparan dan administrasi surat jalan berantakan.
AGROS menyediakan sistem layanan terpadu satu pintu atau one-stop service sebagai solusi mengatasi masalah klasik industri logistik.
- Peruri Ungkap Strategi Bisnis UMKM di Era Digital dalam Ngobrol Santai IKA PPM
- Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Bakrie & UiTM Kolaborasi Hidupkan Sopan Santun di Era Digital
- Perluasan Penerapan NLE dan Pengembangan Ceisa 4.0 Kunci Perbaikan Layanan Kepabeanan
- Hiburan & Bisnis jadi Strategi Yudist Ardhana Optimalisasi YouTube Shopping Affiliates
- SPSL Berhasil Memenuhi Sertifikasi Halal pada Layanan Logistik & Cold Storage
- ILCS Kembangkan Digital Maritime Development Center di Yogyakarta