Inisiatif Warga Indonesia Sediakan Internet Gratis Bagi Siswa Tidak Mampu

Tugas yang diberikan Indarti biasanya akan dikembalikan oleh orangtua per minggu untuk dikoreksi.
Namun, Indarti merasa masih belum bisa mengajar dengan maksimal, karena murid kelas 1 masih dalam tahap mengenal huruf, belajar membaca dan menulis.
Apalagi, Indarti juga mengetahui banyak kendala lainnya yang dialami oleh para murid dan orangtuanya.
"Handphone-nya cuma satu, harus mengajari dua anak belajar, belum harus masak, dan harus mengerjakan tugas yang lain. Apalagi, ada juga ibu yang juga bekerja," ujar Indarti.
"Untuk kuota internet, itu juga barang yang mewah untuk di desa. Kadang untuk makan saja susah, apalagi untuk beli kuota internet atau beli handphone."
"Ada yang memikirkan besok harus masak apa, tapi juga harus mikir beli kuota internet yang habis supaya anaknya bisa belajar," tambah Indarti.

Karena itu, Indarti akhirnya memutuskan untuk datang ke rumah murid-muridnya tidak hanya di awal tahun ajaran, tapi juga untuk mengajar, atau sebaliknya, meminta murid datang ke rumahnya.
Sejumlah guru dan orang tua murid menghadapi kendala saat sedang beradaptasi dengan penerapan metode Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di tengah pandemi virus corona di Indonesia
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Lewat Layanan Internet Gratis untuk Pendidikan, Telkomsat Wujudkan Pemerataan Digital
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam