Inisiatif Warga Indonesia Sediakan Internet Gratis Bagi Siswa Tidak Mampu

'Boleh makan gratis, tapi wajib cuci piring sendiri'
Inisiatif yang sama dilakukan oleh Dicky Martiaz di kediamannya di kawasan Ciledug, Tangerang, Banten.
Sejak hari Senin (03/08), ia membuka pagar rumahnya dan menyulap teras rumahnya menjadi tempat belajar dengan internet gratis.
Dicky bahkan memasang komputer miliknya di sudut teras jika ada yang memerlukan, perpustakaan mini, dan mempersilakan makan minum gratis seadanya.
"Ya kalau pas jam makan, saya ajak ikut makan. Sederhana saja, paling mie instan atau telur dadar. Boleh makan gratis, tapi wajib cuci piring sendiri," kata Dicky.

Dicky memutuskan membagi akses internetnya setelah banyak mendengar keluh-kesah orang-orang di sekitar rumahnya.
Seorang teman Dicky mengaku pernah menghitung berapa dana yang harus dikeluarkan untuk membeli kuota internet bagi kedua anaknya di SD dan SMP.
"Menurut teman saya itu, kebutuhan per anak selama belajar dari rumah sekitar 1,5 sampai 2 Gigabyte per hari, atau setara dengan Rp12.000 sampai Rp15.000 [per hari]," katanya.
Sejumlah guru dan orang tua murid menghadapi kendala saat sedang beradaptasi dengan penerapan metode Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di tengah pandemi virus corona di Indonesia
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Lewat Layanan Internet Gratis untuk Pendidikan, Telkomsat Wujudkan Pemerataan Digital
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam