Inisiatif Warga Indonesia Sediakan Internet Gratis Bagi Siswa Tidak Mampu

"Itu baru untuk satu anak. Jadi per bulan [20 hari sekolah] untuk satu anak saja minimal dana yang dikeluarkan adalah Rp240.000. Ini kan berat banget buat mereka."
Belum lagi, menurut Dicky, masih ada biaya tambahan yang keluar untuk membeli flash disk atau untuk mencetak tugas, misalnya.
"Internet saya ini unlimited dan sangat berlebih untuk saya, jadi aku buka wifi-nya di teras," ujar Dicky.

Berharap pada komunitas untuk saling bantu
Jika pembelajaran jarak jauh ini akan berlangsung dalam jangka waktu yang panjang, Indarti berharap pemerintah bisa memikirkan juga akses internet bagi para murid.
"Saya berharap ke depannya ada internet gratis, mungkin bisa ada wifi gratis per wilayah atau bagaimanalah, supaya bisa mendukung anak-anak sekolah online," ucap Indarti.
Di sisi lain, Sri Wiwoho juga menyayangkan keputusan Kemendikbud yang dianggapnya kurang persiapan.
"Kalau Kemendikbud memutuskan PJJ, mestinya semuanya sebelumnya disiapkan lebih dulu karena nggak semua orang mampu, bahkan banyak yang nggak punya gadget," kata Sri.
Sejumlah guru dan orang tua murid menghadapi kendala saat sedang beradaptasi dengan penerapan metode Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di tengah pandemi virus corona di Indonesia
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Lewat Layanan Internet Gratis untuk Pendidikan, Telkomsat Wujudkan Pemerataan Digital
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam