Inisiator GGSI Berharap BPJS Membuka Layanan Psikologi Pasien Kecanduan Gadget
jpnn.com, JAKARTA - Inisiator Gerakan Gadget Sehat Indonesia (GGSI), Prof.Dr.dr Ridha Dharmajaya Sp BS (K) menyarankan BPJS Makassar memberikan layanan psikologis akibat gangguan penggunaan gadget yang tidak tepat.
Hal itu disampaikannya saat memberikan penyuluhan gadget sehat di Kantor BPJS Wilayah IX, yang melingkupi Sulawesi dan Maluku, pada Kamis lalu.
"Kami berharap BPJS di Makassar peduli akan problem gangguan psikologis akibat kecanduan gadget dengan membuka pelayanan di Puskesmas ataupun rumah sakit yang tercover BPJS," katanya dalam keterangan resmi, Minggu.
Sebagai dokter speaialis bedah saraf dia mengaku banyak menemukan kasus generasi muda terdampak gadget yang tidak tepat baik secara fisik dan mental.
"Banyak ditemukan kasus spech dellay yang dialami anak akibat kecanduan gadget, karena tanpa diketahui gadget hanya merangsang pendengaran dan penglihatan, tetapi tidak merangsang bicara," ujarnya.
Menurut Ridha, dirinya punya pasien yang lambat bicara di usia sembilan tahun akibat kecanduan gadget.
Lazimnya menurut Prof. Ridha, saat ini rumah sakit hanya menyediakan psikiater, tetapi tidak ada psikolog terutama di sejumlah Puskesmas dalam penanganan kecanduan gadget.
"Sehingga sudah saatnya penanganan pasien BPJS dengan problem gangguan psikologis akibat gangguan gadget bisa dibantu oleh BPJS," harapnya.
Inisiator GGSI Prof. Ridha menyarankan BPJS Makassar memberikan layanan psikologis akibat gangguan penggunaan gadget yang tidak tepat.
- Habiskan Rp 1,9 Triliun, Penyakit Ginjal Dinilai Jadi Beban BPJS Kesehatan
- Indonesia Re-BPJS Kesehatan Bahas Pencegahan Kecurangan Klaim dan Penanganan Fraud
- BPJS Ketenagakerjaan Gelar Social Security Summit 2024
- Algorithmics Kenalkan Pembelajaran Pemrograman untuk Mengatasi Kecanduan Gadget
- 21 Orang di Sukabumi Jadi Korban Penipuan Sindikat Pemalsu Kartu Indonesia Sehat
- Ketum PAAI: Banyak Agen Asuransi Belum Memenuhi Standar Kualitas, Ini Tantangan