Inkonsistensi Aturan Investasi jadi Celah Korupsi
Jumat, 01 Februari 2013 – 16:16 WIB
JAKARTA - Pemerintah diminta menerapkan aturan investasi yang konsisten dan tidak tumpang tindih. Sebab, tumpang tundihnya aturan sering menjadi dijadikan celah oleh pejabat berwenang untuk memeras pengusaha.
Hal itu disampaikan Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Sofyan Wanandi, Jumat (1/2) menanggapi keresahan para pengusaha akhir-akhir ini seiring tak kunjung membaiknya aturan investasi terutama di daerah. Menurutnya, kesalahan kebijakan dan ketidakpastian hukum telah membuat investor tak berdaya.
“Pengusaha tidak bisa berbuat apa-apa selain memenuhi permintaan dana oleh pejabat, apalagi pengusaha yang telah lama menanamkan modalnya. Karena kalau sudah berinvestasi besar, tentu tidak ingin investasinya hilang," ucap Sofyan.
Lebih lanjut Bos Gemala Group itu mencontohkan kasus Hartati Murdaya yang memberi dana ke Bupati Buol, Amran Batalipu. Amran sebagai Bupati yang mencalonkan lagi di Pilkada, membutuhkan dana kampanye dengan cara meminta pengusaha. Sementara Hartati dengan perusahaannya yang sudah lama eksis di Buol, tentu tak kuasa menuruti permintaan Bupati yang memang punya kuasa atas perijinan di daerah.
JAKARTA - Pemerintah diminta menerapkan aturan investasi yang konsisten dan tidak tumpang tindih. Sebab, tumpang tundihnya aturan sering menjadi
BERITA TERKAIT
- Mantap! Produk Perikanan dari Ambon Makin jadi Primadona di Pasar Internasional
- Warga Menolak Penutupan Stasiun Karet: Jangan Mempersulit
- Ini Penyebab Stasiun Karet Akan Ditutup Pemerintah
- Pemerintah Bakal Sediakan Rp 20 Triliun untuk UMKM hingga PMI
- Pegadaian Kantongi Restu OJK Jalankan Kegiatan Usaha Bulion
- Menteri BUMN: Kalau Bisa BTN jadi Megabank yang Memberikan Solusi Perumahan