Innalillahi, Sang Adik Susul Kakaknya 10 Menit Kemudian

Dua Bersaudara Meninggal Setelah Tabrak Truk Parkir

Innalillahi, Sang Adik Susul Kakaknya 10 Menit Kemudian
Di lokasi inilah kakak adik meninggal usai kecelakaan. FOTO : Jawa Pos

jpnn.com, SIDOARJO - Kecelakaan maut terjadi kemarin dini hari (6/1 di Jalan Raya Candi. Tepatnya di Desa Gelam. Motor yang ditumpangi kakak-adik menabrak truk yang sedang parkir di pinggir jalan. Dua saudara itu pun tewas.

Kakak-adik yang bernasib nahas tersebut adalah Anjar Muntohari dan Anton Sadewo. Umur keduanya terpaut dua tahun. Anjar yang berusia 18 tahun menjadi pengemudi motor. Anton, adiknya, berusia 16 tahun. Mereka menumpangi Yamaha Mio J bernopol W 2561 QQ.

Anjar dan Anton berasal dari Desa Sendangbumen, Berbek, Nganjuk. Mereka berada dalam perjalanan pulang. Selama ini keduanya tinggal di Dusun Kedungbendo, Desa Kedung Rawan, Krembung. ''Kejadiannya pada pukul 01.30,'' ungkap Kasatlantas Polresta Sidoarjo Kompol Fahrian Saleh Siregar.

Fahrian memprediksi pengemudi motor mengantuk. Anjar kehilangan fokus berkendara. Korban tidak menyadari keberadaan truk engkel bernopol DR 8779 AB yang parkir di bahu jalan.

Murham, pengemudi truk, beberapa saat sebelum kejadian maut itu menurunkan muatan kelapa muda alias degan. Warga Lombok Tengah, NTT, tersebut beristirahat saat kejadian. Lelaki 45 tahun itu langsung tersentak begitu mendengar suara benturan keras. Bruakkk! Murham sudah mendapati dua pemuda tersungkur di belakang truknya yang tengah parkir.

Kejadian tersebut menarik perhatian pengendara yang melintas. Namun, mereka tidak berani menolong. Sebab, luka kedua korban terlihat parah. Mereka tidak sadarkan diri. ''Kondisinya kritis,'' kata Fahrian.

Anjar dan adiknya sama-sama terluka di kepala. Darah segar tampak mengucur. Mereka dievakuasi petugas ke RSUD Sidoarjo beberapa saat kemudian. Namun, garis kehidupan berkata lain. Nyawa Anjar, sang kakak, tidak bisa diselamatkan. Begitu pula Anton. Dia menyusul saudaranya. ''Meninggal semua,'' ujar polisi dengan satu melati di pundak tersebut.

Awalnya, petugas sulit mengidentifikasi para korban. Sebab, keduanya tidak membawa kartu identitas. Untuk memastikan asal usul mereka, Unit Identifikasi Polresta Sidoarjo akhirnya dilibatkan. Titik terang baru muncul setelah sidik jari diperiksa.

Fahrian memprediksi pengemudi motor mengantuk. Anjar kehilangan fokus berkendara.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News