Inovasi Epson untuk Industri Tekstil dan Mode Dunia
jpnn.com, JAKARTA - Dewasa ini, industri tekstil atau fesyen mulai melakukan praktik penggunaan air dan energi secara minimum yang bertujuan untuk melindungi sumber daya alam.
Industri tekstil besar yang banyak menghasilkan bahan dan juga limbah, kini mulai melakukan gerakan yang memperhatikan lingkungan dan menjadi fokus utamanya untuk keberlangsungan lingkungan dan sumber daya alam.
Karena dengan seiringnya pertumbuhan populasi dunia yang makin membesar, permintaan terhadap pakaian dan kebutuhan sandang, maka industri tekstil mulai mencari metode produksi yang ramah lingkungan.
Menurut laporan Measuring Fashion baru-baru ini, produksi gas rumah kaca pada industri pakaian global diperkirakan akan menyamai seluruh produksi di AS dalam waktu kurang dari dua dekade.
Epson SureColorSC-F9330
Penelitian lain juga menunjukkan bahwa hampir 15% dari semua kain untuk membuat pakaian dibuang. Permintaan konsumen mulai berubah dalam industri mode, dan dekorasi rumah menciptakan kebutuhan akan lebih banyak kustomisasi dengan durasi proses dan waktu yang lebih singkat.
Kini, banyak perusahaan pakaian yang beralih pada proses pencetakan tekstil digital untuk mendorong produksi yang berkelanjutan, meningkatkan kustomisasi dengan proses waktu yang cepat untuk dibawa.
Epson terus memperluas dan meningkatkan lini pencetakan tekstil digital langsung ke kain, yang kali ini memperkenalkan Monna Lisa Evo Tre 64.
- Bea Cukai Jakarta Berikan Izin Pusat Logistik Berikat untuk Epson Indonesia
- Rayakan HUT ke-24, Epson Berkomitmen Berikan Dampak Positif Bagi Masyarakat Indonesia
- Prabowo Selamatkan Sritex, Eddy Soerparno: Ini Bentuk Nyata Presiden
- WWF Indonesia dan Epson Berkolaborasi, Tanam Pohon Seluas 300 Hektare di Wilayah Kalteng
- Epson Indonesia Meluncurkan 2 Proyektor Baru dengan Nilai TKDN 53%
- Kolaborasi dengan Epson, Hadirkan Pengalaman Visual Baru di Pembukaan Kembali Museum Nasional